Warga Kampung Miliarder Menyesal Jual Tanah dan Tagih Janji Pekerjaan, Begini Tanggapan Pertamina

Demo warga ke Pertamina. (ist) - Warga Kampung Miliarder Menyesal Jual Tanah dan Tagih Janji Pekerjaan, Begini Tanggapan Pertamina
Demo warga ke Pertamina. (ist)

Tuban, SERU.co.id – Kisah warga Jenu, Tuban yang telah menjual tanah, sawah, hingga rumahnya kepada PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP), kini berbanding terbalik. Jika dulunya mereka disebut sebagai kampung miliarder setelah ramai-ramai membeli mobil, kini mereka justru datang kembali ke Pertamina dan menagih janji pemberian pekerjaan.

Pihak PRPP pun memberikan tanggapan atas tuntutan warga tersebut. Presiden Direktur PRPP Kadek Ambara Jaya menjelaskan, pihaknya proaktif melibatkan tenaga lokal dalam proses pembangunan kilang GRR Tuban. Menurutnya, perusahaan telah melibatkan 300 pekerja, yang 98 persen merupakan warga sekitar.

Bacaan Lainnya

“Pelaksanaan pekerjaan land clearing tahap satu hingga tiga telah melibatkan lebih dari 600 warga dari sekitar lokasi proyek,” seru Kadek, Selasa (25/1/2022) malam.

Ia menerangkan, perekrutan tenaga kerja dilakukan dengan memenuhi persyaratan dan ketentuan yang berlaku di bidang ketenagakerjaan dan ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Perusahaan juga berkomitmen merekrut pekerja yang memenuhi persyaratan dan kompetensi yang diperlukan.

“Penunjukkan PTC didasari agar proses rekrutmen dapat dilakukan secara transparan, independen dan bebas dari intervensi manapun,” tuturnya.

Warga membeli mobil usai asetnya dibeli Pertamina Februari 2021. (ist) - Warga Kampung Miliarder Menyesal Jual Tanah dan Tagih Janji Pekerjaan, Begini Tanggapan Pertamina
Warga membeli mobil usai asetnya dibeli Pertamina Februari 2021. (ist)

Sebelumnya, pada Februari 2021 warga Jenu, Tuban mendadak menjadi miliarder setelah aset mereka dibeli oleh Pertamina. Bahkan, sebagian warga berbondong-bondong membeli mobil baru dan menjadi viral di media sosial.

Namun, kini warga mengaku menyesal sebab mereka kehilangan pekerjaan. Warga dari 6 desa melakukan demo kepada Pertamina dan menagih janji akan diberi pekerjaan. Dalam tuntutannya, mereka menduga perekrutan tidak sesuai seperti yang dijanjikan.

“Kami hanya minta perwakilan dari Pertamina menemui peserta aksi untuk menjelaskan terkait aspirasi yang sudah disampaikan warga. Jangan sampai Pertamina ini bicara kepentingan umum tapi endingnya business to business. Bagaimana masyarakat bisa sejahtera kalau tidak ada sinkronisasi dengan program pemerintah,” kata Kepala Desa Wadung Sasmito dalam aksi demo. (hma/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait