Malang, SERU.co.id – Sudah lima hari banjir bandang kiriman dari Kota Batu ikut berimbas ke Kota Malang. Wali Kota Malang meninjau empat titik, dan melihat warga yang sudah kembali ke rumah masing-masing.
Di antaranya melihat di Jalan Permadi Kelurahan Polehan, Kecamatan Blimbing; Jalan Muharto Gang V Pos Anggrek, Kecamatan Kedungkandang; RT 07 RW 02 Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru; serta RW 06 Kampung Putih, Kelurahan Klojen.
“Jadi awalnya itu disini (Jatimulyo) sama di Kota Lama, ternyata di Polehan juga ada,” seru Sutiaji, dalam giat terakhirnya di Kampung Putih, Senin (8/11/2021).
Terkait tanggul Daerah Aliras Sungai (DAS) Brantas sepanjang Kota Malang, Sutiaji belum bisa berbuat banyak. Hal tersebut karena masuk wilayahnya Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“DAS Brantas ini semuanya seperti plengsengan dan lainnya di BBWS,” terang pria kelahiran Lamongan ini.

Pemkot Malang mengatakan, di titik-titik DAS Brantas akan menjadi perhatian dengan cara mengedukasi warga setempat. Kecuali salah satu kecamatan yang tidak teraliri sungai yang hulunya di Coban Rondo kearah timur.
“Dipastikan hampir tidak ada itu di wilayah Kecamatan Sukun, karena tidak teraliri oleh DAS Brantas,” ungkapnya.
Total 525 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak dengan jumlah orang 1.100-an jiwa. Dengan penampungan di masing-masing daerah sejak awal kejadian. Secara berangsur kembali, sebab jika terlalu lama akan membuat psikologis pengungsi tidak baik.
“Yang dilakukan setelah normalisasi, kita inventarisir kebutuhan. Saat ini menumpuk bahan baku semua,” tandas Sutiaji.
Selain meninjau beberapa lokasi, Sutiaji juga menyalurkan bantuan untuk warga terdampak banjir. Dan langsung diterima oleh salah satu warga. (jaz/rhd)
Baca juga:
- Indonesia Sukses Libas China Taipei 6-0 di Surabaya
- Danlanud Abd Saleh Ajak Prajurit Meneladani Akhlak Rasulullah dalam Menjalankan Tugas
- Perwosi Batu Salurkan Bakat Olahraga Siswi SMP/Mts Lewat Turnamen Voli
- Deflasi Kota Malang pada Agustus 2025 -0,07 Persen, Inflasi Tahunan Terkendali 2,13 Persen
- Fenomena Corn Moon Berbalut Blood Moon Hiasi Langit Indonesia 7-8 September 2025