Bondowoso,SERU- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso di bawah kepemimpinan Bupati KH.Salwa Arifin dan Wabup H.Irwan Bachtiar Rahmat tidak hanya menaikkan honor guru ngaji saja. Pasangan bupati dan wabup pemenang Pilkada Serentak Bondowoso 2018, ini juga menaikkan honor guru minggu agama Katolik, Kristen, dan Hindu.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Bondowoso, H., Harimas usai sosialisasi honor guru minggu di Aula Ki Hajar Dewantara Kantor Disdikbud setempat, Sabtu (28/9/2019) mengatakan, pada 2019, Pemkab Bondowoso tidak hanya menaikan honor guru ngaji, tapi juga guru minggu. ”Kalau honor guru ngaji 2019 naik jadi Rp 1,5 juta per tahun dari sebelumnya Rp 800 ribu per tahun. Honor guru minggu juga naik Rp 1 juta per tahun dari sebelumnya Rp 500 ribu per tahun,” katanya.
Tapi sama dengan guru ngaji, menurut Harimas, guru minggu tidak menerima honor penuh Rp 1 juta. Karena, honor guru minggu dipotong Pajak Penghasilan (PPh) pasal 21 sebesar Rp 30 ribu atau 3 persen dari Rp 1 juta. ”Tahun lalu, kalau tidak salah honor guru minggu Rp 500 ribu dipotong Rp 25 ribu menjadi Rp 475 ribu per tahun. Pada 2019, ini guru minggu terima honor Rp 970 ribu, karena dipotong PPh 3 persen atau Rp 30 ribu. Kalau honor guru ngaji Rp 1,5 juta dipotong 3 persen sehingga terima Rp 1,455 juta,’ ujarnya.

Mengenai proses pencairan, tambah Harimas, tidak berbeda dengan tahun sebelumnya. Guru minggu mencairkan honor melalui rekening Bank Jatim masing-masing. ”Proses pencairan honor mudah. Yang penting, persyaratan lengkap dan memiliki rekening Bank Jatim, guru minggu bisa mencairkan honor itu,” imbuhnya.
Kabid PAUD dan PNF Disdikbud Bondowoso, Murni menambahkan, guru minggu penerima honor dari pemkab pada tahun ini, sekitar 200 orang. Mereka adalaa guru minggu pendidikan karakter anak di Gereja Katolik dan Kristen serta Hindu di Bondowoso. ”Jumlah guru minggu penerima honor sekitar 200 orang, ini kami terima dari data Bagian Kesra. Namun, kedepannya, kami akan lakukan pendataan ulang guru minggu,” katanya.
Informasidi lapangan, guru minggu penerima honor di Bondowoso masih amburadul. Dari data yang ada, jumlah guru minggu di gereja yang anak didiknya banyak ternyata lebih sedikit yang menerima honor dari gereja kecil yang anak didiknya sedikit. Begitu jugam peruntukkan honor guru minggu ada yang tidak tepat sasaran. ”Tahun depan, harus pendataan lagi jumlah guru minggu di setiap gereja dan siapa yang berhak menerima honor guru minggu. Kalau bisa ada prosentase jumlah guru minggu dengan jumlah anak didik seperti guru ngaji,” kata sumber di Disdikbud Bondowoso. (ido)