Jepang, SERU.co.id – Jepang diguncang gempa berkekuatan magnitudo 7,2, Sabtu (19/3/2021) sekira pukul 18.09 waktu setempat. Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengeluarkan peringatan tsunami usai gempa terjadi.
Gempa melanda perairan Pasifik di wilayah Miyagi dengan kedalaman 60 kilometer. Miyagi merupakan wilayah yang bersebelahan dengan Fukushima, yang juga diguncang gempa bulan lalu.
Kendati demikian, JMA kemudian mencabut peringatan tsunami tersebut satu jam kemudian. Peringatan ini mendorong pemerintah kota untuk menghentikan langkah-langkah evakuasi. Gempa ini tidak menyebabkan kerusakan atau cedera langsung.
Dilansir dari Detik.com, seorang warga bersaksi di televisi lokal NHK bahwa guncangan yang terjadi sangat parah. Bahkan, guncangannya terasa hingga ke ibu kota Tokyo,
“Guncangannya sangat parah dan lama dari sisi ke sisi. Bahkan lebih lama dari gempa bulan lalu, tapi setidaknya bangunan di sini baik-baik saja,” ujar warga Shizue Onodera.
Pemerintah setempat mengatakan, kondisi pembangkit tenaga nuklir Onagawa tenaga listrik Tohoku terpantau normal. Hal yang sama juga terpantau normal di pembangkit listrik negara nuklir Fukushima Daiichi milik TEPCO dan Daini.
Sementara itu, KBRI Tokyo telah melakukan pemantauan terhadap kondisi Warga Negara Indonesia (WNI). Hingga berita ini dirilis, KBRI masih mengumpulkan informasi.
“KBRI telah berkoordinasi dengan sejumlah perwakilan WNI di wilayah tersebut untuk memonitor kondisi WNI. Sampai saat ini KBRI masih mengumpulkan informasi baik melalui liputan awal media Jepang maupun informasi dari masyarakat,” ujar Dubes RI untuk Jepang Heri Akhmadi.
“Kepada WNI yang berada dalam kondisi darurat agar melapor ke hotline KBRI Tokyo. Tetap tenang dan ikuti petunjuk dari pemerintah daerah setempat,” imbaunya. (hma/rhd)
