UB Terima Omikoshi, Lambang Persahabatan Jepang Satu-Satunya di Indonesia

Serah terima Omikoshi kepada Dekan FIB UB. (ist) - UB Terima Omikoshi, Lambang Persahabatan Jepang Satu-Satunya di Indonesia
Serah terima Omikoshi kepada Dekan FIB UB. (ist)

Malang, SERU.co.id – Konsulat Jenderal Jepang dan Komunitas Mikoshiren Jakarta serahkan Omikoshi kepada Universitas Brawijaya (UB). Omikoshi merupakan ikon wajib festival rakyat Jepang sebagai simbol kendaraan terbaik dari para-Dewa Shinto. Omikoshi menjadi lambang persahabatan dan satu-satunya di Indonesia.

Konsulat Jenderal Jepang, Surabaya, Takeyama Kenichi menyampaikan, terima kasih atas kerja samanya. UB merupakan salah satu universitas ternama di Indonesia, terkenal dengan prestasi dan pengajarnya yang berkualitas tinggi.

Bacaan Lainnya

“UB juga memiliki program studi unggulan berhubungan dengan kebudayaan Jepang, yaitu Prodi Sastra Jepang dan Pendidikan Bahasa Jepang. Selain itu, dosen native Jepang juga ada di UB, sehingga saya merasa UB adalah Lembaga yang tepat sebagai penerima Omikoshi. Omikoshi merupakan simbol persahabatan antara Indonesia dan Jepang,” seru Takeyama.

Baca juga: Lepas Kirab Pataka, Pj Bupati Bojonegoro: Jalin Kolaborasi untuk Pembangunan di Jawa Timur

Dikatakannya, Omikoshi merupakan bagian tidak terpisahkan dari budaya Jepang, telah diwariskan dari generasi ke generasi.

“Pada pergantian musim, khususnya musim gugur, masyarakat Jepang akan menggelar matsuri. Sebagai rasa syukur atas panen yang baik, juga sebagai permohonan agar tidak ada bencana pada masa mendatang,” tambahnya.

Takeyama berharap, Omikoshi menjadi lambang persahabatan antara Jepang dan Indonesia, khususnya UB.

Serah terima Omikoshi kepada Dekan FIB UB. (ist) - UB Terima Omikoshi, Lambang Persahabatan Jepang Satu-Satunya di Indonesia
Serah terima Omikoshi kepada Dekan FIB UB. (ist)

Sementara itu, perwakilan dari Mikoshiren Jakarta, Toshio Amagasa meminta, mahasiswa menyayangi Omikoshi. Pada Omikoshi ini bukan hanya bentuk fisiknya, tetapi ada culture Jepang-nya.

“Ada banyak universitas di Indonesia, tetapi hanya UB yang menerima Omikoshi ini. Tahun ini juga, apabila ada festival, tolong undang saya. Saya pasti langsung datang ke sini,” ungkapnya, disambut tepuk tangan meriah para mahasiswa.

Acara dilanjutkan sambutan Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama dan Internasionalisasi, Andi Kurniawan SPi MEng DSc. Ia menilai, penyerahan Omikoshi kepada UB juga bernilai persahabatan.

“Hari ini yang dipercayakan kepada kita bukan sekadar omikoshi yang ditandu dalam perayaan matsuri, tapi sebuah kepercayaan peleburan budaya. Saya ucapkan terima kasih paling dalam dengan memandang ini sebagai mata rantai persatuan budaya,” ucapnya.

Baca juga: Bupati Anna: Yang Lebih Penting Kebersamaan

Pada rangkaian acara juga terdapat kuliah tamu bagi mahasiswa Prodi Sastra Jepang dan Pendidikan Bahasa Jepang. Setelah kuliah tamu, perwakilan dari komunitas Mikoshiren Jakarta, Toshio Amagasa mengajak semua mahasiswa yang hadir. Secara bergantian, untuk mencoba pengalaman mengangkat dan membawa Omikoshi.

Salah satu mahasiswa PS Sastra Jepang, Ferdyan Rizal Mahlafi, merasa bangga diajari langsung merakit dan mengangkat Omikoshi oleh native Jepang.

“Apalagi tidak semua mahasiswa mendapat kesempatan untuk mempraktikkan langsung bersama ahlinya. Tidak ada rasa canggung sama sekali, karena semua pandai berbahasa Indonesia dan sangat ramah,” pungkasnya. (afi/rhd)

disclaimer

Pos terkait