Dewan Pakar IPSI Laporkan KONI Banyuwangi ke Kejaksaan Negeri

Banyuwangi SERU – Diduga menyelewengkan dana akomodasi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim 2019, Ketua KONI Banyuwangi, Mukayin dilaporkan di Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi oleh Dewan Pakar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Banyuwangi Eko Sukartono.

Eko  mengungkapkan, dugaan penyelewengan dana akomodasi Porprov yang belum diterimakan ada tiga Cabang Olahraga (Cabor) yakni, Atletik, bola voli, dan pencak silat.  “Dana akomodasi Porprov Jatim untuk tiga Cabor sudah diberikan oleh KONI Jatim, sebesar Rp 32,5 juta ke KONI Banyuwangi,  hingga saat ini dana akomodasi tersebut masih belum diberikan,” ungkap Eko Sukartono, kepada SERU.co.id, Rabu (11/9/2019) siang.

Anehnya, lanjut Eko Sukartono ketika tanyakan terkait dana akomodasi tersebut, pihak KONI Banyuwangi beralasan pencarian dana akomodasi tersebut menunggu di sahkannya Perubahan Anggaran Keungan (PAK). “Dana akomodasi Porprov Jatim itu tidak ada hubungannya dengan PAK, kok aneh,” jlentrehnya.

Menurutnya, saat perhelatan Porprov Jatim lalu, hampir seluruh Cabor sudah diberi dana akomodasi, namun masih ada tiga Cabor yang belum diberi dana tersebut. “Lainnya sudah dicairkan, kenapa tiga Cabor ini masih belum dicairkan, ini yang menjadi pertanyaan saya,” ujarnya.

Agar persoalan ini jelas, lanjutnya, dirinya melaporkan kasus ini ke Kejari Banyuwangi, agar mendapat perhatian.  “Saya menduga, dana tiga Cabor itu digelapkan oleh mantan Sekretaris KONI Banyuwangi, berinisial ‘M’,” beber ketua dewan pakar IPSI Banyuwangi.

Sementara Ketua KONI Banyuwangi Mukayin membatah jika dana akomodasi tersebut belum diserahkan kepada tiga Cabor.”Sudah tidak ada masalah, semua dana untuk Cabor dari Provinsi Jatim sudah diterimakan ke seluruh Cabor,” bantah Mukayin melalui sambungan telepon.

Mukayin menjelaskan, munculnya dugaan penggelapan dana akomodasi ini, saat itu ada beberapa Cabor menanyakan dana tersebut melalui pesan WhatsApp.  “Saat itu ada pengurus Cabor menanyakan dana akomodasi melalui sambungan WhatsApp, dan saya jawab nunggu PAK. WA itu WA saya,” selorohnya.

Mukayin berharap kepada masyarakat Banyuwangi agar turut berpartisipasi membesarkan dan memajukan olahraga.  “Kenapa masalah seperti ini di besar-besarkan. Seharusnya mereka itu tampil didepan saat  KONI tidak punya dana ketika akan melakukan perhelatan olahraga, jangan hanya mencari kesalahan orang saja,” ucapannya.

Meski dilaporkan ke penegak hukum, Mukayin tidak mau melaporkan balik orang-orang tersebut. “Apa untungnya saya lapor balik, biarkan saja. Kalau saya mau lapor balik, bisa habis orang-orang itu,” pungkasnya. (ras/syn)

Berita Terkait

Iklan Cukai Pemkab Jember

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *