Banyuwangi SERU– Puluhan massa gabungan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) dari berbagai kabupaten di Jawa Timur “ngelurug” Dinas Sosial Kabupaten Banyuwangi, yang diduga mengacam anggota GMBI saat melakukan pendampingan warga miskin untuk mengurus Kartu Indonesia Sehat (KIS), Senin (2/9/2019) siang.
Dalam orasi, ketua GMBI Banyuwangi, Subadi mrngancam akan menduduki kantor Dinsos jika oknum pegawai Dinsos yang mengancam anggota GMBI saat meminta data penerima KIS.
“Dinsos Banyuwangi ini menaungi oknum-oknum koroptor, main gertak dan ancam masyarakat,” kata Bandi dengan nada berapi-api.
Bahkan, Subandi menantang pegawai Dinsos yang mengancam anggota GMBI agar keluar diajak duel.
“Heri kalau kau berani, keluar dari ruangan, ayo kita duel,” tegasnya.
Agar permasalahan clear, Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kabupaten Banyuwangi, Edi Supriyadi meminta 10 perwakilan anggota GMNI untuk dilakukan klarifikasi.
Sayangnya dalam klarifikasi tersebut, para perwakilan tidak terima dengan jawaban-jawaban yang dilontarkan oleh Kadisos, dan keluar dari dinsos menuju gedung DPRD Banyuwangi.
“Kalau masalah listrik mati itu bukan alasan, ini masalah pelayanan yang harus menjadi prioritas Dinsos dalam menangani warga miskin yang membutuhkan bantuan,” ujarnya sembari meninggalkan Kadinsos.
Kadinsos Edi menjelaskan, saat itu ada beberapa anggota GMBI mendatangi kantornya mengajukan persyaratan warga miskin yang sedang dirawat di rumah sakit. Karena saat itu listrik sedang padam, pihaknya menunda sebentar.
“Saat anggota GMBI datang ke kantor saya. Saya terima dengan baik, dan saya hormati,” jelas Kadinsos Banyuwangi.
Terkait tuntutan LSM GMBI agar Dinsos memecat salah satu pegawainya. Dengan tegas Edi Supriyadi menjawab, masalah pecat memecat itu bukan kewenangannya, pihaknya hanya berwenang melakukan pembinaan bagi karyawan yang diduga bermasalah.
“Kalau disuruh memecat pegawai, itu bukan kewenangan saya. Kewenangan saya hanya melakukan pembinaan,” kata Edi Hariyadi didampingi Heri staf Dinsos yang disoal oleh anggota LSM GMBI.
Sementara Heri, salah satu pegawai yang disoal oleh LSM GMBI membantah kalau dirinya arogan saat menemui anggota LSM tersebut. Menurutnya, saat itu dia datang ke kantor Dinsos untuk melakukan pendampingan warga Kedayunan, Kecamatan Kabat yang sedang sakit.
“Mereka membentak-mbentak saya agar segera menyelesaikan persyaratan kartu KIS,” dalih Heri.
Karena tidak puas dengan jawaban Kadinsos Banyuwangi, puluhan anggota LSM bergeser ke DPRD Banyuwangi untuk mengadukan permasalahan pelayanan yang kurang memuaskan kepada wakil rakyat. (ras)