Paskhas Abd Saleh Serbu Kampung Warna-warni

IMG 20190827 185906 1
IMG 20190827 185906 1

• Simulasi penyelamatan korban bencana DAS Brantas

Kota Malang, SERU

Sekitar 70 personil Batalyon Komando 464 Paskhas Lanud Abd Saleh menyerbu Kampung Warna Warni, Kelurahan Jodipan, Kota Malang, Selasa (27/8/2019) pagi. Mereka tak sendiri. Beberapa anggota BPBD Kota Malang dan Kabupaten Malang, PMI Kabupaten Malang, serta Polres Malang Kota (Makota) pun ikut berdatangan. 

Puluhan warga terlihat panik memecah keheningan kawasan Kampung Warna-Warni Jodipan dan Kampung Tridi. Tentunya, kehebohan ini menarik perhatian warga yang melintas dan berbuah kemacetan di sepanjang jalan Gatot Subroto, Trunojoyo dan Panglima Sudirman Kota Malang.

IMG 20190827 185950 1
Menyisir mencari korban bencana di aliran sungai. (ist)

Kedatangan Pasukan Khusus TNI AU tersebut merupakan simulasi latihan menanggulangi bencana yang terjadi di DAS Brantas, dengan pemusatan di tiga titik, yakni jembatan Brantas, jembatan kaca yang menghubungkan Kampung Tridi dan Kampung Warna Warni, serta bawah rel kereta api. 

“Sesuai dengan tugasnya, TNI memiliki tugas menanggulangi dampak bencana alam. Pun Korps Paskhas diberi kesempatan melaksanakan giat latihan untuk meningkatkan kemampuan sebagai prajurit TNI,” kata Asisten Operasi Korpaskhas, Kolonel Pas. Ahmad S. Qodri, mendampingi Komandan Batalyon Komando 464 Paskhas, Letkol Pas Y. Made Suarsono.

Melalui simulasi ini, diharapkan para personel terlatih dalam melakukan pencarian, pertolongan dan penyelamatan akibat bencana alam banjir dan tanah longsor. Pun keterlibatan masyarakat secara langsung untuk melatih ketanggapan masyarakat dalam pertolongan pertama. Sekaligus upaya pemetaan mengenal medan, pembagian tugas personil, dan evaluasi kendala. 

IMG 20190827 185835 1
Menyelamatkan korban menyisir jalan setapak pinggiran sungai. (ist)

“Kami melibatkan 700 personil dari komponen masyarakat, Pemda, alutsista, BPBD, dan PMI untuk simulasi pencarian dan penyelamatan akibat bencana ini. Simulasi ini sebagai pembelajaran dan pengenalan medan di setiap wilayah yang berpotensi bencana. Jika sudah tahu medannya, personel jadi paham lokasi dan cara menolong korban,” tandas Qodri, sembari menambahkan sehari sebelumnya, pasukan Batalyon Komando 464 Paskhas melakukan gladi latihan di lokasi mulai pukul 13.30 WIB hingga pukul 16.10 WIB.

Salah seorang warga, Kusmiyati, mengaku mendapat manfaat ilmu baru dalam menghadapi bencana. Meski hanya mengamati simulasi evakuasi bencana, warga menjadi paham bagamaina cara dan proses penanganan bencana. “Yang paling penting, ketika ada bencana apapun, diusahakan untuk tidak panik. Dengan simulasi ini, kita jadi tahu bagaimana prosedur untuk melakukan pertolongan pertama,” ungkapnya. (rhd)

disclaimer

Pos terkait