PJT I Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca Upaya Jaga Ketahanan Air di WS Brantas

PJT I Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca Upaya Jaga Ketahanan Air di WS Brantas
Bubuk NaCl yang siap digunakan dalam OMC sebagai upaya jaga ketahanan air di WS Brantas. (ist)

Malang, SERU.co.id – Perum Jasa Tirta (PJT) I melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) sebagai upaya menjaga ketahanan air di Wilayah Sungai (WS) Brantas. OMC di daerah tangkapan air dilakukan kala curah hujan masih sangat rendah dan ketersediaan sumber daya air di bendungan semakin berkurang.

Direktur Utama PJT I, Fahmi Hidayat mengatakan, secara teknis, pelaksanaan OMC dilakukan dengan cara menyemai awan menggunakan bahan semai bubuk NaCl. Tujuannya, mempercepat proses kejenuhan awan, sehingga terjadi hujan di wilayah target daerah tangkapan air.

Bacaan Lainnya

“Kami berupaya meningkatkan curah hujan di wilayah tangkapan air waduk, agar dapat menambah pasokan air secara alami dan menjaga keberlanjutan fungsi waduk. Untuk OMC kali ini, kami menargetkan hujan di atas Bendungan Sutami (Karangkates Kab Malang),” seru Fahmi, sapaan akrabnya, Jumat (17/10/2025).

Waduk Sutami merupakan salah satu prasarana sumber daya air utama di Wilayah Sungai Brantas. Waduk tersebut memiliki peran strategis dalam penyediaan air baku untuk kebutuhan rumah tangga, irigasi pertanian, air minum serta sebagai sumber energi listrik melalui PLTA.

PJT I Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca Upaya Jaga Ketahanan Air di WS Brantas
Tim kolaborasi yang terlibat dalam OMC sebagai upaya jaga ketahanan air di WS Brantas. (ist)

Namun, sejak tahun 2024 hingga awal 2025 Waduk Sutami mengalami kondisi tahun kering berdampak pada penurunan debit air masuk ke waduk. Untuk itu, OMC menjadi langkah solutif dan adaptif terhadap kondisi tersebut.

“Kami berupaya menjaga keandalan pasokan air untuk kebutuhan masyarakat, sektor pertanian, air minum dan energi. Kegiatan ini merupakan wujud nyata dukungan kami terhadap Asta Cita Presiden poin kedua, yaitu memperkuat ketahanan air, energi dan pangan menuju Indonesia Emas 2045,” jelas Fahmi.

Pembukaan OMC dilaksanakan di Bandar Udara Abdul Rachman Saleh, Kabupaten Malang. Dilanjutkan OMC selama 15 hari, sejak 14 Oktober dan akan diakhir pada tanggal 28 Oktober 2025.

Baca juga: Riverlution ala Mahasiswa Teknik Pengairan FTUB Raih Juara 2 Rivluencer PJT I

PJT I bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), PT PLN Nusantara Power UP Brantas, dan PT Alkonost Aviasi Indonesia melalui operasi udara. Melalui kolaborasi lintas sektor itu, Fahmi berharap pelaksanaan OMC dapat berjalan lancar sesuai target yang direncanakan.

“Langkah OMC ini merupakan upaya nyata dan konkret dalam menjaga keberlanjutan pengelolaan sumber daya air. Khususnya di Wilayah Sungai Brantas yang menjadi tulang punggung kehidupan dan ekonomi masyarakat Jawa Timur,” tandasnya. (rhd)

disclaimer

Pos terkait

klan ucapan HUT Pemprov Jatim dari Bank jatim