Malang, SERU.co.id – Polres Malang melakukan pemasangan papan himbauan dan puluhan kaca cembung di sejumlah jalur wisata yang ada di Kabupaten Malang. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi potensi kecelakaan lalu lintas serta memberikan rasa aman kepada wisatawan yang akan berlibur.
Kanit Keamanan dan Keselamatan Satlantas Polres Malang, Ipda Umar Kiswoyo, menjelaskan bahwa pihaknya menerima sekitar 30 unit kaca cembung dari dukungan CSR. Sebanyak 18 unit di antaranya dipasang di jalur menuju Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
“Kami dibantu oleh Baterai ABC dengan 30 unit cermin. Di Bromo sendiri, ada sekitar 17 atau 18 unit yang terpasang. Kami juga mendapat bantuan dari TNBTS, Polsek Poncokusumo, dan Dishub Kabupaten Malang dalam pemasangannya,” kata Umar, saat dikonfirmasi oleh SERU.co.id, Minggu (6/4/2025).
Umar menambahkan, selain cermin cembung yang berfungsi untuk memantau laju kendaraan dari kedua arah di jalur berliku dan tikungan tajam, pihaknya juga memasang papan himbauan di kawasan wisata TNBTS. Papan tersebut mengingatkan tentang larangan kendaraan besar melintas di kawasan tersebut.
“Kami pasang rambu-rambu di area Bromo, di antaranya larangan untuk truk besar masuk. Karena jalan sempit dan rawan longsor, kami juga pasang papan himbauan di 10 titik untuk melarang truk masuk ke wilayah wisata TNBTS. Selain itu, ada rambu lainnya, seperti peringatan jalan menyempit, rawan longsor, serta tikungan tajam dan berkelok,” jelasnya.
Meski demikian, Umar mengatakan bahwa hingga saat ini pihaknya masih memberikan imbauan, belum melakukan tindakan hukum. Sebagian truk yang membawa muatan pasir ke Lumajang dan sekitarnya masih sering melintas di jalur tersebut, meskipun sudah ada sinergi dengan Polres Lumajang untuk menanggulangi masalah ini.
“Jalur wisata TNBTS sering dijadikan alternatif oleh warga setempat. Oleh karena itu, kendaraan besar sebaiknya tidak melintas di jalur ini,” tambah Umar.
Bromo, terutama saat hari raya Idulfitri maupun pada waktu-waktu lainnya, memang selalu menjadi daya tarik wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Jalur dari Malang ke Bromo tetap menjadi alternatif utama bagi wisatawan, terutama karena pemandangan yang luar biasa, meskipun jalur dari Probolinggo juga tersedia.
Selain itu, Umar juga menghimbau kepada masyarakat yang hendak melewati kawasan tersebut untuk tidak menggunakan sepeda motor jenis matic. Berdasarkan pengalaman, motor jenis ini sering mengalami masalah di medan yang sulit, seperti rem yang blong karena kepanasan.
“Kami mengimbau wisatawan untuk mematuhi rambu-rambu, karena kondisi jalan yang berkelok dan naik turun sering menyebabkan kendaraan masuk jurang atau tersangkut di pohon,” tandas Umar. (wul/ono)