Malang, SERU.co.id – Pembangunan drainase di Jalah Soekarno-Hatta (Suhat) akan dimulai April mendatang, pasca libur lebaran. Wali Kota Malang menampik, pembangunan tidak akan menebang 147 pohon di sepanjang Suhat, sebagaimana isu santer sebelumnya.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengungkapkan, pembangunan drainase di kawasan Suhat masuk program kerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim). Rencananya, pembangunan drainase dimulai bulan April, setelah momen lebaran.
“Pembangunan ini masuk program 100 hari kerja Pemprov Jatim, dan telah menganggarkan dana pembangunan sebesar Rp32 miliar,” seru Wahyu, di sela peninjauan rencana lokasi drainase, Rabu (12/3/2025).
Wahyu Hidayat beserta jajaran Pemkot Malang melakukan peninjauan lokasi pembangunan drainase. Dalam peninjauannya, ditemukan banyak titik buntu yang disinyalir sebagai penyebab banjir.
“Banyak titik buntu menyebabkan banjir. Bahkan saat tidak hujan, air tetap tak bisa meluber kalau salurannya mampet,” ujarnya.
Wahyu memastikan, titik-titik buntu akan menjadi perhatian serius. Dalam proses pembangunan nanti, Pemkot Malang juga akan menertibkan bangunan liar yang ada di atas drainase.
Lebih lanjut, politisi Gerindra itu tak menampik ada sejumlah pohon yang akan terdampak pembangunan, sehingga harus ditebang. Kendati demikian, pembangunan tidak sampai merusak kelestarian pepohonan yang ada di Suhat.
“Setelah kita cek dan koordinasikan, kami akan clear-kan, nanti tidak banyak pohon yang ditebang. Kalaupun ada pohon yang ditebang, jumlahnya tidak akan mencapai 147 pohon seperti kabar yang beredar. Dan akan ada peremajaan serta penggantian juga,” ungkapnya.
Wahyu menjelaskan, penggantian pohon itu dilakukan dengan menanam pohon baru hasil pembibitan. Kota Malang memiliki sejumlah lokasi pembibitan tanaman dalam rangka mendukung penghijauan.
“Nanti kita minta DLH untuk menghitung jumlah pohon yang ada. Ini dilakukan supaya tidak banyak pohon yang ditebang. Kami akan berkoordinasi dengan Pemprov Jatim,” tuturnya.
Ia menambahkan, selain kelestarian pohon, pedestrian di kawasan ini juga akan tetap dipertahankan. Hal itu dilakukan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pejalan kaki yang melintas.
“Selain itu, kami akan mempertahankan pedestrian. Kami akan pinggirkan untuk saluran drainasenya. Nanti akan dibuat box culvert, kita tutup, ada bak kontrol, nanti tetap bisa dimanfaatkan untuk pedestrian,” pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak menyampaikan, persoalan banjir di Suhat segera dituntaskan. Dengan demikian, satu persatu persoalan lainnya dapat segera terselesaikan.
“Terkait banjir di kawasan Suhat, Pemprov sudah membantu anggaran. Program penanggulangan banjir tersebut masuk program 100 hari kerja kami,” ungkapnya beberapa waktu lalu saat menghadiri Sertijab Wali Kota Malang.
Pria yang akrab disapa Emil Dardak itu juga menyoroti pentingnya sinergi pemerintah di Malang Raya. Pasalnya, banyak persoalan saling berkaitan, sehingga penyelesaiannya tidak bisa dibatasi wilayah.
“Kita di Jawa Timur harus kompak dan yang terpenting komunikasi. Kami meyakini, ini bukan sekedar hirarki, tapi merupakan kerja kolektif,” tandasnya. (ws13/rhd)