Bandung, SERU.co.id – Era Artificial Intelijen (AI) atau kecerdasan buatan diakui telah mempengaruhi industri voice over di seluruh dunia termasuk di Tanah Air. Akibat adanya model Digital Voice Replicas imbasnya kini sangat dirasakan oleh Pelaku Industri Voice over secara global hingga lokal.
Founder Voice Over Indonesia (e-voi.id), salah satu usaha yang bergerak dibidang jasa penyediaan Voice Over Talent (VOT) di Bandung, Kiev Bhastian kepada SERU.co.id mengatakan, teknologi Voice Over AI menjadi sebuah tantangan tersendiri, karena kini suara yang dihasilkan AI sudah semakin mirip dengan suara asli yang dikeluarkan oleh manusia (real human). Pengaruhnya, pengguna jasa Voice Over yang dulu sering menggunakan suara asli manusia, kini lebih memilih “jalur pintas” menggunakan suara AI.
“Dampak nyatanya adalah semakin berkurangnya permintaan dari klien untuk menggunakan jasa voice over talent yang tradisional,” seru Kievland sapaannya.
Kiev menjelaskan, produk VOT sangat beragam mulai untuk kebutuhan iklan radio, media sosial hingga TVC (iklan komersial televisi). Disamping itu juga ada produk berupa audio book, narasi film dokumenter dan dubbing film. Bahkan bisa juga dimanfaatkan sebagai google assistant, suara di gim (aplikasi permainan) hingga konten iklan digital.
“Termasuk pengumuman/announcement yang biasa kita dengar di bandara stasiun kereta maupun pusat perbelanjaan,” ungkapnya.

Kiev menjelaskan, saat ini dibutuhkan strategi untuk dapat seorang VOT untuk bisa bertahan dan berkembang. Meskipun suara yang dihasilkan AI sudah semakin nampak natural, tapi masih dapat ditebak, mana suara hasil AI dan mana yang diproduksi oleh manusia.
“Suara manusia masih lebih memiliki jiwa dan emosi. Sementara suara AI terkesan memiliki intonasi yang datar dan kurang bernyawa,” ujarnya.
Untuk dapat bertahan di era tantangan Ai ini bagi pengisi suara manusia, harus lebih fokus pada kekuatan universal setiap VOT. Seorang VOT harus lebih “gencar” menjual suaranya lewat Personality Branding. Bahkan seorang VOT dapat juga berkolaborasi dengan teknologi Ai untuk mendukung dan meningkatkan pekerjaannya.
“Suara anda adalah kekuatan anda. Mungkin AI pintar, tetapi anda memiliki sesuatu yang tidak tergantikan yaitu jiwa dibalik suara itu,” pungkasnya. (dik/mzm)