Webinar Kemkominfo di Gresik, Bahas Rekam Jejak Digital di Ranah Pendidikan

Webinar Kemkominfo di Gresik, Bahas Rekam Jejak Digital di Ranah Pendidikan

Gresik, SERU.co.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur, akan menggelar webinar literasi digital untuk segmen pendidikan di Kabupaten Gresik, Kamis (13/6/2024) pagi, pukul 08.00 WIB.

Mengusung tema ”Rekam Jejak Digital di Ranah Pendidikan”, diskusi virtual untuk siswa dan tenaga pendidik itu rencananya akan menghadirkan tiga narasumber. Mereka adalah dosen sekaligus Digital Enthusiast M Adhi Prasnowo, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik Herawan Eka Kusuma, key opinion leader musisi Man Osman, dan Fernand Tampubolon selaku moderator.

Bacaan Lainnya

”Webinar ini juga dapat diikuti gratis dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/pendaftarangresik1306. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan voucher e-wallet sebesar Rp 1.000.000.- untuk 10 peserta yang beruntung,” tulis Kemkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Rabu (12/6/2024).

Terkait tema diskusi, Kemkominfo menjelaskan, rekam jejak digital atau digital footprint akan ditinggalkan siapa pun yang melakukan aktivias di dunia digital. Jejak digital – baik positif maupun negatif, akan memberi pengaruh terhadap citra dan masa depan seseorang.
”Rekam jejak positif akan membantu siswa meraih masa depannya. Sementara rekam jejak negatif, dapat menjadi batu sandungan dalam terutama dalam proses rekruitmen pegawai atau calon penerima bea siswa,” jelas Kemkominfo dalam rilis.

Terkait itu, Kemkominfo meminta para siswa dan para guru untuk waspada terhadap rekam jejak digitalnya di internet. Karena jejak digital dinilai bisa membawa berbagai konsekuensi. ”Dalam aktivitas sehari-hari, kita secara sadar atau tak sadar telah meninggalkan banyak jejak di dunia maya,” imbuhnya.

Kemkominfo menambahkan, jejak digital baik yang secara sengaja maupun tidak sengaja, akan ditinggalkan penggunanya di internet itu bisa berupa data, histori pencarian di laman browser, komentar atau unggahan foto, gambar, video di media sosial seperti Facebook dan Instagram.

”Data itu antara lain berupa unggahan foto, komentar, suka, pesan pribadi, membagi suatu informasi atau berita. Bahkan, data pribadi yang ada di KTP dan terkait internet banking. Semua jejak digital ini yang tanpa sadar akan tersimpan secara abadi di dunia maya,” rinci Kemkominfo.

Untuk diketahui, webinar seperti digelar di Kabupaten Gresik, Jatim, ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dihelat Kemkominfo. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.

Hingga akhir 2023, program #literasidigitalkominfo mencatat sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017.

”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia sampai dengan akhir 2024,” tambah Kemkominfo.

”Program ini bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman,” tutur Kemkominfo.

Kecakapan digital warga masyarakat menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.

Hasil survei APJII juga menyebutkan, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 berada pada angka 79,5 persen. Dibandingkan dengan periode sebelumnya, ada peningkatan 1,4 persen. Terhitung sejak 2018, penetrasi internet Indonesia mencapai 64,8 persen. ”Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023,” urai Kemkominfo.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. (*)

disclaimer

Pos terkait