Batu, SERU.co.id – Rapat Paripurna dalam rangka memperingati hari ulang tahun ke-22 Kota Batu dilaksanakan di ruang sidang paripurna DPRD Kota Batu, Senin (16/10/2023). Acara ini dihadiri oleh unsur eksekutif, legislatif dan beberapa elemen masyarakat.
Membuka rapat, Ketua DPRD Kota Batu, Asmadi SP mengatakan, dengan momentum peringatan Hari Jadi Kota Batu yang ke-22 ini, DPRD Batu mengucapkan terima kasih untuk semua pihak. Terutama yang telah bekerja keras untuk mewujudkan cita-cita kota Batu dalam memajukan dan mensejahterakan kota Batu. Ucapan terima kasih itu juga diberikan kepada para pihak yang dahulunya merupakan Kelompok Kerja (Pokja) pengalihan status yang awalnya dari kota administratif menjadi kota yang otonom.
“Dengan momentum hari ulang tahun Kota Batu ini dapat menjadikan kita semakin mempererat tali persaudaraan, kebersamaan, persatuan dan kesatuan di antara kita. Serta terus melakukan intropeksi untuk kemudian hari bisa melakukan yang terbaik bagi masyarakat kota Batu seluruhnya,” serunya.
Baca juga: Ini Makna Logo HUT Ke-22 Kota Batu Yang Diresmikan Pj. Wali Kota Batu
Asmadi, sapaannya menyebutkan, diakui masih banyak permasalahan yang terjadi di Indonesia ini. Diantaranya tingkat kemiskinan, kenakalan remaja, penyalahgunaan media sosial dan tingkat stunting. Masalah-masalah tersebut menjadi sebuah penghambat kemajuan bangsa ini.
“Hal tersebut bisa diatasi bersama, karena dengan kerja keras setiap elemen masyarakat secara keseluruhan akan dapat menemukan solusi dan hasil terbaik yang kita dambakan,” ungkapnya.
Tampil usai sambutan Ketua DPRD Kota Batu, Wakil Ketua DPRD Batu, Nurrochman membacakan sejarah singkat Kota Batu di depan para peserta rapat paripurna dan undangan. Pembacaan sejarah ini merupakan tradisi yang selalu disampaikan di setiap rapat paripurna peringatan Hari Jadi Kota Batu. Dalam ceritanya, disebutkan bahwa Kota Administratif Batu , terbentuk pada 6 Maret 1993.
“Kota Batu diklasifikasikan sebagai Kota sedang, dan sejak tahun 1993 – 1996 selalu menerima piala Adipura,” ucapnya.
Nurrochman, sapaannya melanjutkan, setelah adanya Presidium Kelompok kerja (Pokja) peningkatan status kota, akhirnya terbit Undang-undang nomor 11 tahun 2001 tentang pembentukan Kota Batu. Undang-undang tersebut ditandatangani pada tanggal 21 Juli 2001 oleh Presiden RI saat itu, KH. Abdurrahman Wachid. Dengan undang-undang itulah, akhirnya Kota Administratif Batu berubah menjadi kota Batu yang otonom pada tanggal 17 Oktober 2001.
“Untuk pertama kalinya Drs. Imam Kabul menjadi PJ Wali Kota batu sampai terpilihnya Walikota Kota batu definitif,” sebutnya.
Sementara itu, Pj. Wali Kota Batu, Dr Aries Agung Paewai SSTP MM dalam sambutannya menyebutkan, peringatan hari ulang tahun Kota Batu juga merupakan refleksi dalam menghormati dan mengapresiasi jerih para pendiri kota Batu. Termasuk para tokoh masyarakat dan tokoh-tokoh pemuda saat itu sebagai pelaku sejarah peningkatan status Kota Batu. Pihaknya juga merasa memiliki tanggung jawab moral untuk meneruskan cita-cita para pejuang tersebut, demikian pula dengan berbagai prestasi yang telah diraih selama ini.
“Banyaknya prestasi yang dianugerahkan kepada pemerintah kota Batu selama perjalanannya dari awal berdirinya sampai saat ini, Itu semua perlu disyukuri dan dilestarikan,” cetusnya.
Dengan tema Peringatan HUT ke-22 Kota Batu, yakni ‘Pesona Kota Batu untuk Indonesia ini’, menurut Aries hal ini perlu didukung oleh seluruh elemen masyarakat Batu. Karena hal ini merupakan refleksi dan upaya memacu pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kota Batu. Dengan memaksimalkan segenap potensi yang ada di kota Batu.
“Saya berharap, dengan tema ini mampu mendorong segenap pelaku usaha dan seluruh elemen masyarakat untuk bergotong-royong dan berjuang bersama memajukan Kota Batu secara utuh,” imbuhnya.
Baca juga: Jelang Peringatan 22 Tahun Kota Batu, Pj Walikota Ziarah Makam Imam Kabul
AAP, sapaannya juga mengungkapkan, tema HUT Batu tahun ini mengangkat bahwa keinginan Kota Batu agar tetap menjadi kota pariwisata yang dikenal di Indonesia. Oleh karena itu sinergi antara masyarakat dan pemerintah harus tetap untuk membangun Kota Batu dan untuk kesejahteraan bersama. AAP juga menekankan pentingnya menjaga Kota Batu agar tetap seperti saat ini.
“Pembangunan boleh, kemajuan boleh, tetapi penataan ruang, lingkungan, tata kota yang baik adalah unsur yang utama yang harus kita jaga,” imbuhnya lagi.
Di penghujung sambutannya, Pj. Aries mengatakan bahwa Kota Batu memang membutuhkan Investasi. Namun investasi yang tetap menjaga lingkungannya dan menjaga alamnya. Sehingga investasi itu bersahabat dengan alam dan bersahabat dengan masyarakat.
“Ayo sama-sama kita menjaga kota Batu yang kita cintai ini agar terus makmur sejahtera dan tetap dalam lindungan Allah subhanahu Wa ta’ala. KWB Pasti bisa,” pungkasnya disambut tepuk tangan para hadirin. (dik/mzm)