Prof Akhsanul In’am: Guru & Dosen Harus Terus Belajar

Dialog interaktif memperingati Hardiknas ala UMM. (ist)

Malang, SERU.co.id – Perubahan zaman menuntut para pendidik untuk dapat melakukan penyesuaian terhadap peserta didik. Terlebih, kemunculan teknologi membuat para pendidik harus beradu peran dengan teknologi yang semakin hari, semakin tak terkendali laju kemajuannya.

Guru besar Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Prof. Akhsanul In’am, Ph.D., mengatakan, kuncinya, pendidik harus terus melakukan penyesuaian diri. “Yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas siswa yang pertama adalah meningkatkan kualitas gurunya. Kalau gurunya baik, maka pendidikan akan menjadi baik. Pak Malik Fadjar bilang, guru itu cermin dari pendidikan. Bagaimana kemudian kondisi pendidikan? Yakni tercermin di pendidik. Bagaimana pun, guru yang utama,” seru In’am, disiarkan di platform Instagram dan Youtube UMM.

Dalam bincang santai dalam jaringan (daring) yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei, In’am juga menyitir ucapan Ali bin Abi Thalib yang menyatakan “Didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup bukan di zamanmu”. Hal ini, menurut In’am sebagai isyarat, tak hanya para orang tua, tapi juga pendidik, untuk melakukan penyesuaian diri.  

“Yang namanya guru, yang namanya dosen, ya harus selalu belajar. Memang kita sadari, tidak semua pendidik, baik guru ataupun dosen, mampu menyesuaikan diri dengan segala perkembangan yang ada. Meski tidak banyak yang begitu. Tetapi hemat saya, guru harus terus belajar dan menyesuaikan diri dengan karakter peserta didik di zaman sekarang,” ungkap guru besar Ilmu Pendidikan Matematika UMM ini.

Prof Akhsanul In’am, PhD. (ist)

Guru juga harus menyadari, lanjutnya, perlu adanya peningkatan profesionalisme secara terus menerus. Bisa melalui institusi, boleh juga secara mandiri. Bukan berarti, jika sudah tersertifikasi lantas guru berhenti belajar. Tidak. “Karena belajar itu sedari buian hingga ke liang lahat. Dan ingat, mencari ilmu itu wajib hukumnya,” tegas In’am, yang siaran di ruangannya.

Bincang santai yang dipandu Dosen Ilmu Komunikasi UMM, Arum Martikasari, juga bertanya bagaimana seharusnya orangtua berperan sebagai pendidik di tengah pandemi Covid-19. Menurut In’am, orang tua juga harus banyak belajar mendidik anak-anaknya sendiri. Belajar mendidik itu tidak harus menjadi guru, para calon-calon orang tua juga harus banyak belajar untuk menjadi pendidik. “Kalau kita tidak bisa, nanti jika menemui masalah pada anak, kita tidak bisa membantu menyelesaikannya,” ungkapnya. 

Terakhir pesan In’a,m, mengajar harus diniati ibadah. Kedua, saat mengajar, kita menghadapi banyak karakter, ada kemajemukan dari peserta didik. Karena peran sebagai guru lah kita harusnya bersyukur, karena bisa belajar dari banyak karakter orang. “Dengan banyaknya karakter itu, kita bisa terpacu untuk belajar, bagaimana meningkatkan kualitas mereka dengan kompetensi yang berbeda-beda,” tandas In’am. (rhd)

disclaimer

Pos terkait