Polres Malang Periksa Delapan Orang Buntut Pengerusakan Pagar Jembatan Bululawang

Polres Malang Periksa Delapan Orang Buntut Pengerusakan Pagar Jembatan
Kasatreskrim Polres Malang, AKP Wahyu Riski Saputro. (foto: wul)

Malang, SERU.co.id – Delapan orang saksi kasus pengerusakan jembatan saat gelaran parade karnaval sound sistem di Desa Kasri, Kecamatan Bululawang dimintai keterangan Polres Malang. Hal ini sebagai upaya proses pendalaman apakah ada unsur pidana atau tidak dari kejadian tersebut.

Kasatreskrim Polres Malang AKP Wahyu Riski Saputro menjelaskan, para saksi yang telah diperiksa saat ini merupakan dari pihak panitia dan juga penonton.

Bacaan Lainnya

“Ada delapan orang yang sudah diperiksa, tiga orang yang melihat kejadian seperti di media sosial, lalu lima orang panitia maupun yang merusak,” seru Wahyu, Senin (11/9/2023).

Baca juga: Bupati Malang Buka Festival Sound 2020, Kanjuruhan “Horeg”

Wahyu menjelaskan rincian dari delapan orang itu yakni satu orang sebagai sekretaris/bendahara karnaval, satu orang sebagai pemukul palu besar ke jembatan. Kemudian satu orang yang membuat Surat Keputusan (SK) kepanitiaan, satu orang saksi yang melihat langsung pengerusakan, dan tiga orang saksi yang melihat video viral di akun TikTok.

“Saat ini masih dilakukan pendalaman, mudah-mudahan nanti arahnya jelas,” tuturnya.

Dirinya menyebut, untuk saat ini pihaknya tengah fokus dalam pelarangan cek sound di wilayah Kabupaten Malang. Sesuai dengan keputusan polisi yang tidak lagi memberikan izin karnaval berupa cek sound maupun battle sound.

“Karena cek sound banyak masyarakat yang terganggu,” terang Wahyu.

Baca juga: Sopir Mabuk Miras, Dua Penumpang Truk Muat Sound System Tewas

Diberitakan sebelumnya, sempat menggegerkan dunia maya, sebuah video berdurasi 1.20 detik yang memperlihatkan beberapa warga melakukan pembongkaran pada sebuah pembatas jembatan. Lokasinya di Desa Kasri, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang. Tindakan itu dimaksudkan agar truk mengangkut sound sistem untuk acara karnaval tersebut bisa lewat. Saat ini masyarakat sekitar tengah melakukan perbaikan dan membangun ulang dengan dana mandiri, Rabu (6/9/2023) pagi.

Kepala Desa Kasri, Mukhamad Khusaini menjelaskan, saat pembongkaran tersebut dirinya tidak tahu secara pasti. Dirinya tengah berada di titik finis acara tersebut. Ini merupakan tindakan yang dilakukan warganya karena beberapa truk Fuso yang mengangkut sound sistem itu tidak bisa lewat karena jalan terlalu sempit.

“Kejadian sebenarnya saya tidak tahu. Namun, setelah dibongkar mereka memberitahu kami,” seru Khusaini. (wul/ono)

disclaimer

Pos terkait