Disdikbud Bondowoso Akan Bukukan Desa Budaya

TURUN LANGSUNG: Tim Budaya Disdikbud Bondowoso meninjau Sumur Mojopahit di Desa Budaya Prajekan Lor Kecamatan Prajekan. (guido/SERU.co.id).

Upaya Pelestarian Budaya dan Dukung Pariwisata Bondowoso

Bondowoso,SERU– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) tidak hanya melestarikan kekayaan budaya dan tradisi lokal dengan pencanangan desa budaya saja.  Namun, Disdikbud akan membukukan desa budaya, itu sebagai upaya pelestarian kekayaan budaya dan tradisi peninggalan nenek moyang di Kota Tape –sebutan Bondowoso-.

GALI DATA: Tim Budaya Disdikbud Bondowoso dengan Kades Banyuputih Kecamatan Wringin, Rutik mencatat sejarah desa. (guido/SERU.co.id).

Kasi Tradisi dan Budaya Bidang Kebudayaan Disdikbud Bondowoso, Endah Listyorini mengatakan, sebagai upaya pelestarian kekayaan budaya dan tradisi lokal Bondowoso, Disdikbud sudah mencanangkan tiga desa budaya. Yakni, Desa Ramban kulon Kecamatan Cermee pada 2017, Desa Prajekan Lor Kecamatan Prajekan pada 2018, dan Desa Banyuputih Kecamatan Wringin pada 2019. ”Namun, untuk melestarikan budaya dan tradisi tidak cukup pencanangan desa budaya saja, Tapi, perlu dibukukan desa budaya sebagai inventarisasi serta edukasi sejarah budaya dan tradisi di Bondowoso,” katanya.

Endah menjelaskan, pembuatan buku desa budaya yang berisi sejarah desa, adat, dan tradisi tersebut sangat penting. Karena, bukan hanya sebagai upaya pelestarian kekayaan budaya dan tradisi lokal saja. Tapi, untuk mendukung pariwisata melalui potensi wisata budaya yang dimiliki Bondowoso. ”Dengan membukukan desa budaya tentunya mendukung pariwisata, Karena, memudahkan wisatawan mengetahui potensi budaya dan tradisi desa budaya. Mengingat, kekayaan budaya dan tradisi di desa menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke Bondowoso,” jelasnya.

SITUS PRASEJARAH: Batu Lawang merupakan peninggalan pra sejarah di Desa Budaya Banyuputih Kecamatan Wringin. (guido.SERU.co.id)

Rencana penyusunan buku desa budaya, ini menurut Endah, sudah dijalankan sejak akhir Februari 2020.  Yakni, membentuk tim budaya yang bertugas menginventarisasi sejarah desa budaya, adat, tradisi, kesenian, dan benda-benda peninggalan prasejarah. ”Tim budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bondowoso, ini terjun langsung ke desa budaya menggali sejarah dari para tokoh masyarakat desa dan mendokumentasikan budaya dan tradisi desa budaya. Harapan kami, penyusunan buku desa budaya, ini  membuat masyarakat semakin mengetahui budaya dan tradisi lokal Bondowoso,” tandasnya. (ido)

disclaimer

Pos terkait