Musrenbang RKPD Bondowoso, Proyeksi APBD Awal 2021 Defisit Rp. 333 Miliar Lebih

JELASKAN DEFISIT ANGGARAN: Kepala Bappeda Bondowoso Farida (kanan) didamingi Kabag Humas Protokol setempoat, Suryadi usai Musrenbang RKPD Bondowoso 2021. (guido/SERU.co.id)

Bondowoso,SERU- Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Awal Bondowoso 2021 mengalami defisit sekitar Rp. 333 miliar lebih. Defisit anggaran terjadi setelah proyeksi pendapatan APBD Awal 2021 dari PAD, dana perimbangan, dan pendapatan daerah lain yang sah sebasar Rp 2,067 triliun. Sedangkan, belanja daerah meliputi belanja langsung  dan tidak langsung mencapai Rp 2,401 triliun.

            Defisit anggaran tersebut terungkap dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( Musrenbang RKPD) Bondowoso 2021 yang digelar Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) setempat di Pendapa Bupati, Kamis (12/3/2020).  Musrenbang dengan tema peningkatan kualitas pelayanan publik, akuntanbilitas kinerja berbasis TI, dan pengembangan infrastruktur untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat, ini dihadiri Bupati Salwa Arifin, Wabup Irwan Bachtiar Rahmat, Sekda Syaifullah, unsur Forkopimda, dan seluruh kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) pemkab.

MUSRENBANG RKPD: Ketua DPRD Bondowoso Ahmad Dhafir memberikan sambutan disaksikan Bupati Salwa Arifin dan Wabup Irwan Bachtiar Rahmat dalam Musrenbang RKPD Bondowoso 2021. (guido/SERU/co.id).

            Kepala Bappeda Bondowoso Farida membenarkan APBD Awal Bondowoso 2021 mengalami defisit sekitar Rp. 333 miliar lebih, Namun, dia mengatakan defisit anggaran dalam APBD itu adalah sah-sah saja. ”Terjadi defisit anggaran, karena memang usulan dari masyarakat lebih banyak mencapai 2.622 usulan. Tapi, semua usulan itu akan diklasifikasi, mana yang menjadi kewenangan daerah Provinsi dan pusat serta mana yang menjadi prioritas kerja OPD (organisasi perangkat daerah). Sehingga, nanti bisa menjawab visi dan misi bupati yaitu Bondowoso Melesat,” katanya.

            Karena, menurut mantan Kabag Keuangan dan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah ( BPKAD) Bondowoso, ini semua usulan rencana kerja (Renja) OPD pemkab diusulkan dalam RKDP awal. Setelah itu, akan menjadi RKDP final pada Juni nanti. ”Ini RKPD awal untuk penyusunan APBD Awal Bondowoso 2021, memang defisit anggaran dan terjadi di semua daerah. Tapi,  dalam penyusunan APBD maupun APBN ada tiga asas yang dipakai, yakni defisit, surplus, dan berimbang. Sesuai perundangan yang ada, defisit angggaran dapat dari tiga sumber, yakni SILPA berjalan tahun sebelumnya, pinjaman, dan reschedule program di seluruh OPD,”  jelasnya.

                Bupati Salwa Arifin yang membuka Musrenbang RKPD Bondowoso 2021 mengatakan, defisit anggaran dalam proyeksi APBD Awal Bondowoso 2021 tidak akan mengganggu program prioritas pembangunan di Kota Tape –sebutan Bondowoso-. Karena, pemkab bisa menutupi defisit anggaran dari APBN, donatur, maupun dana-dana CSR. ”Selain itu, melakukan efisiensi anggaran dengan mengurangi program yang tidak terlalu prioritas di semua OPD pemkab, untuk menutupi program pembangunan daerah yang lebih prioritas,” kata bupati yang juga politisi PPP ini. (ido).

disclaimer

Pos terkait