Malang, SERU.co.id – Festival Olahraga Masyarakat Daerah (FORDA) I Jawa Timur resmi dibuka Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, di Graha Cakrawala UM, Sabtu (27/5/2023) malam. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh peserta agar menjaga dan membangun sportivitas pada even pertama kali ini.
Gubernur Jatim mengatakan, even ini mampu memperkuat olahraga tradisional di setiap daerah dan dapat dikembangkan dengan format dan karakteristik masing-masing wilayah. Melalui olahraga tradisional ini, bisa muncul beragam manfaat, selain menjaga kesehatan dan membangun sportivitas.
“Seluruh penggiat olahraga di KORMI, saya berharap kekuatan tradisi di masing-masing daerah bisa dikembangkan dengan format masing masing daerah dan khasnya. FORDA ini baru pertama kali dilaksanakan, saya berharap peserta menjaga sportivitas agar bisa berkelanjutan,” seru Khofifah.
Melalui kegiatan ini, lanjut Khofifah, memanggil kembali memori masyarakat bahwa ada permainan tradisional yang ada di masyarakat, sehingga perlu dilestarikan melalui even ini. Dimana melalui permainan tradisional ini menjadi bagian dari olahraga yang menggembirakan dan menyehatkan.
“Ini mengingatkan kita, melalui permainan-permainan tradisional ini ada olahraga tradisional, olahraga rekreatif, olahraga menggembirakan, menyehatkan dan membangun sportivitas,” imbuh mantan Menteri Sosial ini.
Senada, Wali Kota Malang berharap, agar para peserta menjaga sportivitas selama pertandingan berlangsung. Pihaknya mengaku, telah menyiapkan semua sarana dan prasarana dengan baik, walaupun secara waktu relatif dadakan. Mulai dari fasilitas coom (cabang organisasi olahraga masyarakat) maupun dari sisi keamanan.
“Kami sudah menyiapkan ini tempat-tempat yang dipakai oleh para coom. Kedua, kita jaga keamanannya. Yang selanjutnya tentu sportivitas harus kita jaga,” tegas Sutiaji.
Sutiaji mengingatkan, untuk melihat dampak dari pelaksanaan FORDA I Jawa Timur, jangan hanya dari satu sisi olahraga. Dari sisi ekonomi, juga akan terjadi perputaran uang yang bagus untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya masyarakat Kota Malang.
“Justru ini kan mobilisasi masyarakat yang di situ terjadi hilirisasi. Mesti butuh tempat nginap, butuh jajan, sehingga ada perputaran ekonomi di sana. Ini yang saya kira menjadi kekuatan kita semua,” imbuh pria nomor satu di jajaran Pemkot Malang ini.
Selama pertandingan dalam FORDA I Jawa Timur, Sutiaji berpesan, agar tetap menjaga sportivitas. Sebagai kekuatan mental para pegiat olahraga yang terlibat.
“Saya berkali-kali menyampaikan, jangan sampai kita itu kalau berolahraga tidak menjaga sportivitasnya, karena yang diharapkan bonus-bonusnya. Tapi olahraga itu juga sebagai kekuatan mental kita, kekuatan sportivitas kita, nanti bonus urutan selanjutnya, itu pasti,” beber penghobi badminton dan gowes ini.
Hal senada disampaikan Ketua KORMI Nasional, Hayono Isman, agar tidak membentuk anak-anak muda dengan orientasi bonus. Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) periode 1993–1998 ini menekankan, agar para pegiat olahraga memiliki mental juara.
“Saya ingin menggaris bawahi pendapat pak wali bahwa bonus itu nomor 3. Karena mereka datang itu untuk kegembiraan, kesenangan dan jangan sampai mereka jadi anak-anak muda yang bonus minded. Kalau olahraga digitukan, tidak akan membentuk SDM unggul,” tegas pendiri Partai Keadilan dan Persatuan yang kini berlabuh di Partai Nasdem ini.
Hayono Isman menargetkan, nantinya Indonesia harus mengarah ke SDM unggul. Dan tidak lagi hanya mengandalkan kemampuan sumber daya alamnya saja.
Di akhir, Ketua KORMI Jawa Timur, Hudioono menyatakan, penyelenggaraaan FORDA I Jawa Timur di Kota Malang ini sekaligus sebagai tolak ukur menjelang FORNAS 7 yang akan berlangsung di Jawa Barat mendatang.
“Pada prinsipnya, bagaimana kita bisa memberikan partisipasi yang banyak pada masyarakat terhadap pengalaman olahraga berbasis rekreasi dan masyarakat,” ujar mantan Kepala Diskominfo Jatim ini.
Sebagai tuan rumah, Kota Malang menyiapkan 17 venue pertandingan untuk 109 jenis olahraga (jenor) yang dipertandingkan. Untuk jumlah peserta tercatat sekitar 2.200 penggiat olahraga masyarakat yang akan bertanding. Terdiri dari 21 kabupaten/kota dari 22 kabupaten/kota yang sudah terbentuk Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI). (jup/rhd)