Santriwati Ponpes Meninggal Terseret Banjir di Desa Jeruk Soksok Bondowoso

MAKAN KORBAN: Hujan deras melanda Desa Jeruk Soksok Kecamatan Binakal Bondowoso, Rabu (4/3/2020) mengakibatkan seorang santriwati meninggal dunia terseret banjir. (foto: guido).

Bondowoso,SERU- Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Binakal, Bondowoso Jawa Timur (Jatim) selama sekitar tujuh jam, Rabu (4/3/2020), mengakibatkan Desa Jeruk Soksok dilanda banjir. Akibatnya, dua santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Falah Dusun Krajan Desa Jeruk Soksok menjadi korban, karena hanyut terbawa banjir dari luapan air sungai dekat ponpes.

            Kedua santriwati adalah Hilda (14) siswi kelas 8 MTs Nurul Falah, warga Dusun Andung RT.10/RW.04 Desa Sumber Waru dan Sri Sari Agustina (17) siswi kelas 11 SMK Nurul Falah, warga Dusun Langsep, RT.07/RW 04 Desa Jeruk Soksok. Hilda ditemukan meninggal dunia di sungai yang jaraknya sekitar 1 kilometer dari lokasi ponpes. Sedangkan, Agustina selamat dan mengalami luka-luka.

            Berdasarkan keterangan warga serta anggota TNI Kodim 0822 dan polisi Polres Bondowoso di lapangan menyebutkan, bencana banjir melanda Desa Jeruk Soksok, itu berawal hujan deras mengguyur Kecamatan Binakal sejak Rabu pagi sekitar pukul 09.30 WIB hingga sore pukul 16.30 WIB. Akibatnya, sungai kecil di depan Balai Desa Jeruk Soksok meluap, karena tidak mampu menampung debit air. Sehingga, luapan air sungai mengalir deras ke jalan dengan ketinggian sekitar 75 sentimeter dan masuk ke asrama putri Ponpes Nurul Falah yang kebetulan ada kegiatan.

Kapolres Bondowoso AKBP Erick Frendriz langsung turun meninjau lokasi banjir di Desa Jeruk Soksok Kecamatan Binakal Bondowoso. (foto: guido).

            Pada saat bersamaan,  luapan air sungai yang masuk ke asrama putri ponpes menghanyutkan seekor ular. Tak ayal, para santriwati ketakutan dan berusaha menaiki tangga yang disandarkan ke tembok asrama ponpes sebelah Utara. Namun nahas, tembok setinggi 3 meter roboh, karena tidak mampu menahan derasnya luapan air sungai. Sehingga, dua santriwati, Hilda dan Agustina terjatuh dan hanyut terbawa arus sungai yang mengalir deras.  Hilda ditemukan meninggal dunia dan Agustina berhasil diselamatkan.

            Kapolres Bondowoso AKBP Erick Frendriz yang terjun ke lokasi mengatakan, banjir terjadibanjir terjadi, karena luapan air sungai kecil tidak jauh dari Balai Desa Jeruk Soksok. Penyebabnya, sungai tidak mampu menampung debit air, setelah hujan deras mengguyur Kecamatan Binakal dari Rabu pagi hingga sore. ”Tinggi luapan airnya sekitar 60 hingga 75 sentimeter. Dan, ada seorang santriwati yang meninggal dunia, akibat terseret arus air sungai,” katanya.

Karena itu, dia  menegaskan polisi akan melakukan penyelidikan terhadap bencana banjir kali pertama terjadi di Desa Jeruk Soksok yang mengakibatkan seorang meninggal dunia. ”Kami akan dalami lebih lanjut. Apakah banjir, ini karena pengairannya bermasalah atau karea murni faktor alam. Saya belum bisa pastikan saat, ini karena baru melihat lokasinya,” tegasnya. (ido)  .

disclaimer

Pos terkait