Jakarta, SERU.co.id – Gerhana Bulan Penumbra yang akan muncul pada Jumat (5/5/2023) hingga Sabtu (6/5/2023) dini hari akan menjadi spesial dibandingkan fenomena serupa lainnya. Gerhana ini akan menjadi Gerhana Bulan Penumbra yang paling redup sejak 2017 hingga 2042 mendatang.
“Gerhana Bulan Penumbra paling redup sejak Februari 2017 hingga September 2042,” dikutip dari keterangan Planetarium Jakarta.
Gerhana ini akan berdurasi 4 jam 18 menit dengan fase bulan terbit pada 17.27 WIB. Fase akan berlanjut ke Kontak Awal (P1) pada pukul 22.14 WIB dan puncak gerhana bulan penumbra akan terjadi pada Sabtu (6/5/2023) pukul 00.22 WIB.
Kontak akhir akan berlangsung pada 02.31 WIB dan fase terakhir Bulan Terbenam pada 05.16 WIB.
Kali ini, 96,4 persen piringan bulan memasuki bayangan penumbra bumi. Hal ini lah yang menjadikan fenomena pada tahun ini sebagai yang paling redup.
Sebagai informasi, gerhana bulan penumbra terjadi sebagai hasil saat bumi lewat diantara bulan dan matahari dalam satu garis lurus. Bayangan bumi akan jatuh tepat di permukaan bukan. Gerhana akan terjadi saat bulan masuk ke dalam wilayah lebih luar dari bayangan bumi yang disebut penumbra.
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), fenomena ini dapat diamati di seluruh Indonesia. Fenomena ini dapat dilihat lebih jelas dengan menggunakan kamera. (hma/rhd)