Batu, SERU.co.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu mencatat, sejak Januari sampai awal April 2023, terjadi 77 bencana di Kota Batu. Dari total keseluruhan, lebih dari separuhnya adalah bencana tanah longsor.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai SSTP MM, didampingi Kepala Pelaksana BPBD Batu, Agung Sedayu meninjau penanganan bencana di Wilayah Desa Punten dan Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Rabu (5/4/2023). Dari 23 titik lokasi longsor kategori berat, Pemerintah telah tuntas merehabilitasi
dan merekonstruksi 9 lokasi. Sementara 3 lokasi lainnya sudah masuk tahap finishing.
“Untuk penanganan yang sudah berjalan dan mencapai 50 persen terdapat di 1 lokasi dan progres yang baru mencapai 20-30 persen sebanyak 2 lokasi,” seru Kalaksa BPBD Batu, Agung Sedayu.
Agung, sapaan akrabnya menerangkan, dari total 77 kejadian bencana itu, sebanyak 37 kejadian terdapat di Kecamatan Bumiaji. Sementara 32 kejadian di Kecamatan Batu dan 8 kejadian di Kecamatan Junrejo. Pihaknya juga telah menjalankan tahapan sesuai dengan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi yang telah diperhitungkan dengan teliti.
“Selain BPBD, beberapa OPD juga terlibat dalam penanganan bencana di Kota Batu, seperti Dinas Perumahan dan Permukiman serta Dinas PUPR,” ujarnya.
Disela-sela peninjauan, Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai SSTP MM menyatakan, perlunya Intervensi yang tepat untuk penanganan yang lebih cepat. Aries juga mengapresiasi berbagai elemen yang terlibat dalam hal penanganan titik bencana. Terutama keterlibatan masyarakat setempat yang antusias turut bekerja memperbaiki titik bencana.
“Keterlibatan masyarakat yang sangat Iuar biasa gotong royong yang masih terus dipertahankan sehingga hasil pekerjaan sangat berkualitas karena keinginan masyarakat agar tidak terulang lagi bencana yang terjadi di wilayah mereka,” ungkap Aries.
Orang nomor satu di lingkungan Pemkot Batu berharap, di bulan April ini penyelesaian kegiatan terutama bangunan yang baru terdampak bencana bisa tercapai. Setelah itu, BPBD bisa melanjutkan kegiatan mitigasi bencana. Ditambah dengan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat terhadap kondisi lingkungan yang rawan bencana. (dik/mzm)
Baca juga:
- Tunjangan Berkurang, Anggota DPRD Kota Malang Diimbau Tidak Flexing Kekayaan
- Sinergi Ngalam Mbois Guyub Damai, Masyarakat Kota Malang Kompak Lawan Provokasi
- Pemerintah Janji Tindaklanjuti Aspirasi Kolektif 17+8 Meski Tak Semua Bisa Dipenuhi
- Program Poin Untuk Travel di Buah Tangan Oleh-Oleh Batu Bisa Untuk Umrah Gratis
- PLN Hadirkan Diskon Tambah Daya Listrik 50 Persen hingga 17 September 2025