Malang, SERU.co.id – Safari Ramadan ke-5 Pemerintah Kota (Pemkot) Malang kali ini dilaksanakan di Masjid Al Kahfi, Kelurahan Purwantoro, Selasa (28/3/2023) malam. Dalam kesempatan itu, Wali Kota Malang Sutiaji menyampaikan hakikat puasa kepada para jamaah.
Wali Kota Malang, Sutiaji, bersama rombongan hadir di Masjid Al Kahfi bertepatan dengan waktu menunaikan sholat Isya. Usai sholat Isya, dilanjutkan sholat tarawih dan memberikan ceramah. Antusias warga begitu tinggi atas kedatangan orang nomor satu di Pemkot Malang tersebut.
Baca juga : Sutiaji Sampaikan Pentingnya Rasa Syukur dan Berprasangka Baik
“Sesungguhnya hakikat kita puasa itu kan bagaimana kita berusaha semaksimal mungkin menekan kerakusan pada dunia. Memang kita harus ya, harus membingkai bahwa kehidupan dunia itu kita setting dengan baik,” seru Sutiaji.
Pesan lain yang disampaikan Wali Kota Malang terkait pentingnya kesadaran bahwa segala sesuatu di dunia adalah milik Allah. Sehingga dengan kesadaran tersebut, setiap orang tidak akan merasa sedih maupun merasa hebat.
“Harus mawas diri bahwa apa yang saat ini kita nikmati itu adalah milik Allah. Maka jangan sampai kita itu merasa sedih dan merasa hebat,” tegas pria yang juga menyandang predikat ustadz ini.
Terlebih di masa kebebasan informasi, Sutiaji menyoroti sisi gelapnya media sosial saat ini, dimana orang-orang saling menyudutkan satu sama lain.
Terlebih saat ini setiap orang memiliki kebebasan mengungkapkan pendapatnya di media sosial dan mengabaikan etika maupun adab.
“Jangan kita puasa hanya sah secara syari, tapi pahalanya tidak kita dapat. WA mbully orang, percuma puasa, pasti pahalanya tidak didapat. Karena Rasulullah menyampaikan banyak sekali orang yang berpuasa hanya dapat lapar dan haus. Kenapa? Karena dia tidak mampu merefleksikan dalam kehidupannya,” beber pria nomor satu di jajaran Pemkot Malang ini.
Baca juga : Cetak Generasi Islam Moderat, Sutiaji: Makmurkan Masjid
Sementara itu, Ketua Takmir Masjid Al Kahfi, Hasanudin menyampaikan, dirinya senang atas kedatangan Wali Kota Malang. Menurutnya, tidak semua pemimpin mampu seperti itu, yakni memberikan tausiyah berdasar keilmuannya yang tinggi.
“Kami sangat senang sekali, karena tidak semua walikota bisa seperti itu. Jawa Timur mungkin ada dua, Habib Hadi (Wali Kota Probolinggo) sama Sutiaji (Wali Kota Malang). Memang orang agamis, memang ustadz,” pungkasnya. (ws7/rhd)