• Rutin setiap tanggal 17, civitas akademika wajib kenakan pakaian adat nusantara
Malang, SERU.co.id – Setiap tanggal 17, beberapa institusi menggelar apel pagi. Begitu pula Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang yang pertama kali memulai apel bersama tiap tanggal 17, pada Senin (17/2/2020). Hanya saja ada pembeda dengan institusi lainnya. Pasalnya, peserta apel ITN Malang diwajibkan mengenakan atribut pakaian adat nusantara.
“Mengingat ITN Malang sebagai kampus multikultural, sekaligus menjalankan program Forum Komunikasi Kebangsaan Pelangi Nasional (FKKPN), kami membuat kebijakan mengenakan atribut pakaian adat nusantara, sekaligus upaya menjaga kebudayaan bangsa ini,” ungkap Dr Ir Kustamar, MT, Rektor ITN Malang, kepada SERU.co.id, usai apel
Ditambahkan Kustamar, semangat ini diusung untuk menguatkan perbedaan sebagai keberagaman dan cikal nasionalisme dalam menjaga NKRI. Sekaligus membangun karakter bangsa pada generasi muda. “Kita melihat generasi muda sekarang memandang suatu perbedaan menjadi hal yang mengalahkan segalanya. Padahal kita ingin perbedaan ini dinilai positif. Karena bangsa kita dibangun atas keanekaragaman atau perbedaan itu. Harapannya hingga lulus nanti, mahasiswa tetap menjaga NKRI,” papar mantan Wakil Rektor I pada periode sebelumnya.
Menjaga NKRI adalah tugas mahasiswa sebagai agen perubahan. Sehingga potensi ini harus dijaga mahasiswa ITN Malang yang berasal dari berbagai daerah. “Kalau tidak kita kondisikan, maka rawan terjadi gesekan. Oleh karena itu, kita buat Forum Komunikasi Kebangsaan Pelangi Nasional (FKKPN). Harapannya, kita bisa menyatukan semangat mereka atau membangun karakter yang cinta bangsa, atau yang disebut nasionalisme,” bebernya.
Disebutkannya, FKKPN mengusung 3 definisi kerukunan, di antaranya kerukunan antar umat beragama, kerukunan antar budaya nusantara dan cinta NKRI. Alasan digelar setiap tanggal 17, untuk menjaga semangat 17 Agustus. “Sementara di awal, dosen dan karyawan mengenakan pakaian adat. Nantinya, bagi mahasiswa yang tidak mengenakan pakaian adat, tidak usah dilayani hari itu, tapi besok saja. Bahkan tidak boleh berada di dalam kelas. Biar semua kompak. Tidak tidak pakai kan malu sendiri,” tandas Kustamar. (rhd)