WTP Kota Malang Dikebut, Target Rampung September 2023

Dirut Perumda Tugu Tirta Kota Malang, M Nor Muhlas (tengah), menjawab pertanyaan awak media. (rhd) - WTP Kota Malang Dikebut, Target Rampung September 2023
Dirut Perumda Tugu Tirta Kota Malang, M Nor Muhlas (tengah), menjawab pertanyaan awak media. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Kerjsama Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Perumda Air Minum Tugu Tirta bekerjasama dengan Perum Jasa Tirta 1 menunjukkan keseriusannya. Program Water Treatment Plant (WTP) tahun 2023 tengah dikebut, mulai desain rancang bangun, jadwal lelang, penyiapan lahan hingga tahapan sosialisasi.

Dengan timeline pengerjaan mulai Mei hingga November 2023, paling tidak layanan WTP sudah bisa berjalan sebelum tutup tahun. Pada tahap awal, program WTP akan memanfaatkan air permukaan dari Sungai Bango dengan kapasitas 200 liter/detik (lps). Lokasinya berada di wilayah Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing.

Bacaan Lainnya

“Dengan kerjasama WTP ini, kedepan InsyaAllah kita akan khawatir lagi tentang ketersediaan air minum untuk warga Kota Malang. Target akhir September 2023, proses pembangunan selesai dan bisa diserahkan kepada Perumda Tugu Tirta Kota Malang,” seru Direktur Utama Perumda Tugu Tirta Kota Malang, M Nor Muhlas, kepada SERU.co.id.

Alasan dipilihnya Sungai Bango, karena kualitas air bakunya dianggap lebih baik, dimana alirannya limpahan dari Sumber Wendit. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan ke depan bukan hanya memanfaatkan Sungai Bango, namun bisa juga Sungai Metro.

Program WTP ini bersifat investasi Build Operate Transfer (BOT) selama 20 tahun. Pada awal pengoperasian, ditargetkan masuk 200 lps ke sistem layanan Perumda Tugu Tirta. Sehingga akan membuat layanan ke pelanggan bisa lebih stabil di tahun 2023.

“Dalam jangka waktu lima tahun, kapasitas 200 lps diharapkan bisa meningkat sampai 500 lps. Dengan demikian, kemandirian air minum segera tercapai di Kota Malang,” imbuh Muhlas, sapaan akrabnya.

Rinciannya, setelah 200 lps di tahap awal, berikutnya bisa dilanjutkan pembangunan reservoir di tahun 2025 dengan kapasitas 100 lps. Pada tahap 3 akan ditambah lagi kapasitas sebesar 200 lps.

Meski sudah memanfaatkan WTP, Perumda Tugu Tirta memastikan akan tetap memaksimalkan layanan yang sudah ada dari sumber-sumber mata air dan reservoir yang tersebar. Sehingga ketersediaan suplai aman dan layanan optimal.

Apalagi program SPAM 1, 2 dan 3 terus berjalan. Program SPAM 1 di antaranya memanfaatkan suplai dari sumur bor di Tasikmadu, Joyoagung, Tidar, Betek dan Tlogomas. SPAM 2 berpusat di Sawojajar. Sedangkan SPAM 3 memanfaatkan suplai sumur bor di wilayah Merjosari, Mulyorejo, Pisangcandi dan Kebonsari.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *