Sedangkan untuk tahun 2022 ini pihaknya belum mengetahui berapa omset yang didapatkan.
Achmad Sholeh mengaku, penurunan yang mereka rasakan menjadi motifasi pihak pengelola untuk kembali bangkit. Mereka mulai gencar untuk mempromosikan wisata alam tersebut melalui jejaring termasuk media sosial. Demi mengikat minat pengunjung mereka juga rajin meng-upload foto pesona sumber itu.
Pihak pengelola juga sudah memprediksi, kelonjakan pengunjung akan terjadi pada tanggal (24-25/12/2022). Namun, ekspektasi mereka mereka ternyata meleset, jumlah pengunjung tetap sama seperti hari-hari biasa meskipun pembatasan pengunjung sudah tidak diberlakukan seperti pada tahun sebelumnya.
“Kemungkinan cuaca yang menjadi penyebab. Karena akhir-akhir ini sering hujan. Masyarakat malas keluar,” tutur dia.
Meskipun protokol kesehatan (Prokes) sedikit lebih lebih dikendorkan, Achmad menyebut, tetap melayani pengunjung dan selalu mengingatkan perihal tiga M (mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker). Ia juga rajin menanyakan soal kelengkapan vaksin kepada masyarakat.
“Dulu ada tes suhu, tapi sekarang cuma berbentuk teguran dan imbauan agar mematuhi Prokes demi keselamatan bersama,” tutupnya. (ws6/mzm)
Baca juga:
- Wali Kota Malang Tinjau Lapak Hewan Kurban Pastikan Bebas Penyakit Jelang Iduladha
- Kapolresta Malang Kota Berikan Penghargaan 24 Orang Personel Polri dan Dinsos
- Danlanud Abd Saleh Sampaikan Progres Persiapan Venue Cabor MPI Porprov IX Jatim
- BPS Kota Malang Sebut Masa Panen Bahan Pokok Penyebab Deflasi -0,21 Persen
- Jembatan Splendid Tak Bisa Diperbaiki Permanen, Alokasi Anggaran 2026