“Mereka berlatih di situ, dengan fasilitas lengkap, ada laboratorium sports science, pelatih dan SDM yang cukup. Mereka juga sekolah. Jadi kita tidak mau mereka hanya konsentrasi untuk berlatih, tapi sekolahnya terlantar,” terangnya.
Setidaknya ada tantangan untuk memberikan pelatihan kepada atlet yang masih masuk dalam kategori anak-anak tersebut. Sehingga, pihaknya dengan matang menyiapkan sistem sesuai kebutuhan atlet yang masih anak-anak itu. Dan memperbolehkan orang tua untuk mengunjungi anak-anaknya.
“Ini anak-anak lulusan SD, terkadang masih kangen rumah. Tapi kita atur sistem, misalnya satu minggu sekali orang tua boleh datang, semua kita atur, termasuk makanan juga. Dokter juga ada yang mengawasi, termasuk psikolog,” ucap Zainudin. (ws6/rhd)
Baca juga:
- Dalam Sehari Dua Bangunan di Kabupaten Malang Terbakar, Kerugian Capai Rp100 Juta dan Satu Korban Jiwa
- JNE Kurban 74 Sapi dan 139 Kambing, Berbagi Beragam Promo Spesial
- Citilink Garuda dan Lion Air Beri Diskon Tiket Pesawat hingga 31 Juli 2025
- Bahlil Lempar Bola dan Tuding Pihak Asing Terkait Polemik Tambang Raja Ampat
- Polinema Sembelih 7 Sapi dan 6 Kambing, Bagikan 600 Paket Daging Kurban