Lelaki berusia 62 tahun tersebut juga menambahkan, bagi para korban tragedi tersebut yang masih merasa sakit untuk segera dibawa ke RSUD Kanjuruhan. Biaya untuk perawatan semua digratiskan.
Tak hanya itu, seperti yang terkuak ke media yang terjadi pada Nur Sugianto (19), warga Tegalsari, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang yang terpaksa pulang karena trauma kakeknya meninggal di RSUD Kanjuruhan, meskipun matanya masih sakit. Sanusi sudah berkordinasi dengan dokter spesialis mata dan meminta Aremania yang matanya masih sakit untuk berobat sesuai arahannya secara gratis.
“Bila ada korban yang sudah pulang, merasa tidak enak matanya, segera diperiksakan di rumah sakit Eye Center di Kepanjen, di Malang Kota di Singosari ada 3. Secara gratis biayanya ditanggung saya,” ucapnya.
Dirinya juga menunjukkan kepedulian terhadap korban, seperti yang dilakukan kepada korban Sugianto. Sanusi telah memberi bantuan uang sebesar Rp3 juta, dengan harapan upaya tersebut dapat sedikit meringankan beban para korban.
Politikus dari partai PKB tersebut juga berjanji akan menggratiskan pendidikan anak-anak korban yang masih menempuh pendidikan SD dan SMP hingga selesai pendidikan.
“Untuk putra putrinya berada di Kabupaten Malang, yang masih sekolah tingkat SD, SMP ini kewenangannya Kabupaten Malang, saya gratiskan sampai selesai pendidikan,” terangnya di depan ribuan masyarakat saat akan melakukan doa bersama. (ws6/ono)
Baca juga:
- Komalku dan DPRD Kota Malang Apreasiasi Pemenang Lomba Menulis Cerita Anak
- Hasil Kesepakatan Polres Batu – Desa Giripurno Final, Karnaval Desa Harus Tuntas 23.00 WIB
- Kompolnas Cek Lokasi Kematian Diplomat Kemlu dan Tidak Temukan Kerusakan Fisik
- Polisi Dalami Peristiwa Kematian Misterius Pasutri di Lawang
- Eks Marinir RI Jadi Tentara Bayaran Rusia Minta Pulang ke Indonesia