Dengan demikian, dirinya menghimbau kepada seluruh pimpinan perguruan tinggi untuk turut melibatkan organisasi-organisasi moderat. Sehingga rasa toleransi terhadap sesama turut tercipta di lingkungan pendidikan.
“Seluruh kekuatan masyarakat maupun pemerintah daerah, serta kampus untuk digunakan menciptakan rasa toleransi. Ajak NU (Nahdlatul Ulama), Muhammadiyah, Pesantren dan para kiai, untuk kemudian terlibat sama-sama dengan kampus, agar mereka ini tak terpisah,” tegas Cak Udin.
Cak Udin pun menuturkan, kalau pihak kampus hanya menutup diri dalam hal itu, maka doktrin-doktrin yang bersifat radikal tersebut mudah masuk. Menurutnya, sinergi dan kolaborasi berbagai pihak itu sangatlah penting dalam menangkal paham tersebut.
“Artinya kerjasama, sinergis antara pihak kampus dengan semua kekuatan keagamaan itu sangat perlu dalam kaderisasi (berjiwa Pancasila) untuk mahasiswa. Sehingga tidak hanya Malang saja yang kuat, melainkan Indonesia pada umumnya terfilter,” pungkasnya. (ws5/rhd)
Baca juga:
- SPPG Tlogowaru Kota Malang Pekerjakan Masyarakat Lokal Sukseskan Program MBG, Sasar 4.800 Pelajar
- Rumah Dinas Sekda Situbondo dibobol Maling Saat Ditinggal Ibadah Haji
- Selama Libur Panjang Gunung Bromo Dibanjiri 11.735 Wisatawan Lokal dan Mancanegara
- Alfamart Gandeng Puskesmas Ardimulyo Layani Posyandu ILP dan Edukasi Balita hingga Lansia
- Wali Kota Batu Terima Audiensi Jajaran Redaksi Memo X Group di Ruang Kerja