Dengan demikian, dirinya menghimbau kepada seluruh pimpinan perguruan tinggi untuk turut melibatkan organisasi-organisasi moderat. Sehingga rasa toleransi terhadap sesama turut tercipta di lingkungan pendidikan.
“Seluruh kekuatan masyarakat maupun pemerintah daerah, serta kampus untuk digunakan menciptakan rasa toleransi. Ajak NU (Nahdlatul Ulama), Muhammadiyah, Pesantren dan para kiai, untuk kemudian terlibat sama-sama dengan kampus, agar mereka ini tak terpisah,” tegas Cak Udin.
Cak Udin pun menuturkan, kalau pihak kampus hanya menutup diri dalam hal itu, maka doktrin-doktrin yang bersifat radikal tersebut mudah masuk. Menurutnya, sinergi dan kolaborasi berbagai pihak itu sangatlah penting dalam menangkal paham tersebut.
“Artinya kerjasama, sinergis antara pihak kampus dengan semua kekuatan keagamaan itu sangat perlu dalam kaderisasi (berjiwa Pancasila) untuk mahasiswa. Sehingga tidak hanya Malang saja yang kuat, melainkan Indonesia pada umumnya terfilter,” pungkasnya. (ws5/rhd)
Baca juga:
- Pelajar SMK di Malang Hilang Terbawa Arus Sungai Usai Terlibat Kecelakaan Lalu Lintas
- Kenaikan Harga Jelang Nataru, Akademisi UMM Desak Pemerintah Perkuat Sistem Pangan Berkelanjutan
- Banjir Bandang Terjang Sumatra, Akademisi UMM Soroti Lemahnya Pengawasan dan Penegakan Hukum
- Raih Predikat Hotel Terfavorit di Batu Tourism Award 2025, Ini Kata GM Aston Inn Batu
- Bupati Sumenep Selamatkan Pegawai Honorer, Ribuan Pegawai Diangkat PPPK Paruh Waktu








