Malang, SERU.co.id – Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak satu tahun terakhir, memberikan dampak bagi para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Kebijakan pemerintah seperti pembatasan pergerakan dan perkumpulan di tempat-tempat umum, mempengaruhi mobilitas bisnis, baik itu pada ekspor maupun impor.
Keadaan ini memaksa para pelaku UKM terjun ke digital bisnis dan fokus pada pasar domestik terlebih dahulu, jika ingin tetap bertahan dan berkembang. Banyak hal yang harus dipersiapkan pelaku bisnis untuk terjun ke dunia digital. UKM harus berani bertransformasi di era digital, dan mulai berbenah dalam sisi produksi dan pemasaran produk.
“Masih banyak UKM yang mengandalkan traffic hanya di satu tempat, sedangkan sekarang ini sudah masanya omni-channel. Seharusnya para UKM memiliki official store sebagai rumahnya dan tetap melakukan penjualan di beberapa marketplace. Dengan menerapkan strategi yang tepat dan fokus, melakukan penjualan lewat official store membangun branding,” ungkap Jaya Setiabudi, Founder Yuk Bisnis.
Jaya menilai, UKM harus belajar dari merek Nike yang memilih meninggalkan penjualan lewat Amazon dan fokus membangun brand lewat official store sendiri. Serta mengembangkan outlet-outlet yang mereka miliki.
“Di sisi lain, UKM juga dianjurkan untuk membangun usaha dengan cara organik. Tetapi tak lupa juga untuk memulai beriklan lewat media sosial, seperti Facebook dan Instagram Ads. Serta bantuan influencer secara berkala,” tandas Jay, sapaan akrabnya.
Sementara itu, Founder & Creative Director Zama_homewear, Dewira menyampaikan, jasa influencer sebagai salah satu strategi dalam mempromosikan produk, sangat memberikan keuntungan kepada pelaku usaha. Selain itu, special offering juga bisa dijadikan strategi usaha dalam meningkatkan keuntungan di situasi pandemi saat ini.
“Kunci dalam membangun bisnis itu, menguatkan pondasi dengan menunjukkan keunikan pada produk dan kemampuan kapasitas kita.
Menurut salah satu pelaku UKM Kota Malang sukses ini, budget dalam pemasaran produk bisa disesuaikan dengan kemampuan internal.
“Saat memiliki produk berkualitas dan value yang baik, secara tidak langsung, konsumen akan menjadi salah satu sarana marketing yang bisa membantu kita dalam memasarkan produk ke calon pelanggan lainnya,” pungkas Dewira.
Selaras pemaparan kedua entrepreneur sukses tersebut, JNE mendukung sektor UMKM untuk bersaing di dunia digital, dalam gelaran webinar JNE Ngajak Online 2021 – Goll…Aborasi Bisnis Online 2021 Kota Malang, Senin (5/4/2021). Diharapkan UKM di Indonesia, khususnya di Malang, dapat mengembangkan kemampuan bersaing di dunia digital, baik dalam skala nasional dan global.
“Sesuai dengan tagline yaitu “Connecting Happiness”, JNE senantiasa mengantarkan kebahagiaan kepada seluruh masyrakat di Indonesia. Tidak sekedar mengantar paket kepada pelanggan, namun kepedulian kepada lingkungan dan masyarakat luas. Terutama UKM Kota Malang juga menjadi hal yang diperhatikan oleh JNE,” ungkap Whindiarto Yudistiro, Head of Sales Marketing JNE Malang.
Disebutkannya, program yang sedang dilakukan JNE adalah promo ongkir dan cashback. Dalam menyambut Ramadhan, JNE menawarkan diskon 40% Jawa Bali dan diskon pengiriman hingga 50% khusus di hari Minggu.
“Ada e-fulfillment dimana UKM cukup fokus mempersiapkan produk. Untuk rangkaian lain hingga pengiriman barang ke pelanggan akan dibantu oleh JNE,” imbuh Adis, sapaan akrabnya.
Sebagai informasi, Malang merupakan kota ke-15 dari gelaran webinar JNE Ngajak Online 2021 – Goll…Aborasi Bisnis Online 2021. Webinar ini juga digelar dalam rangka memperingati HUT ke-107 Kota Malang pada 1 April 2021. Setelah Kota Malang, gelaran roadshow berlanjut di Kota Magelang pada 12 April 2021. Dalam roadshow di 59 kota di seluruh Indonesia, JNE Ngajak Online 2021, dimulai 26 Januari 2021 di Samarinda dan akan berakhir 29 Desember 2021 di Ternate. (rhd)
