Longsor Akibat Hujan Deras, Satu Warga Sulfat Inside Hilang

TKP diberi batas garis polisi. (gab) - Longsor Akibat Hujan Deras, Satu Warga Sulfat Inside Hilang
TKP diberi batas garis polisi. (gab)

Malang, SERU.co.id – Longsor terjadi di Perumahan Sulfat Inside, Jalan Sadang RT 09 RW 18, Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Senin (18/1/2021) sekitar pukul 17.45. Kejadian itu mengakibatkan satu orang warga hilang. Hingga berita ini dinaikkan, korban belum ditemukan keberadaannya.

Kejadian awal bermula saat hujan deras mengguyur lokasi, hingga tembok pembatas Perumahan Sulfat Inside longsor. Mengakibatkan halaman depan salah satu rumah kavling 10 ikut tergerus, dan korban Roland Sumarna ikut terbawa longsor dan diduga hanyut di sungai Bango.

Bacaan Lainnya

“Keterangan saksi, saat hujan lebat itu ada saluran air depan rumah yang tersumbat. Lalu dia (Roland) bersama istrinya bersih-bersih, posisi di tanah itu dari jarak tembok pembatas itu ada sekitar 1-2 meter. Yang lainnya udah sempat naik ke rumah. Hingga kemudian kejadian itu (longsor),” ungkap Abdul Karim, Ketua RT 09 RW 08, Bunulrejo, Kota Malang.

Setelah kejadian tersebut, seluruh warga perumahan dekat lokasi kejadian langsung diungsikan menuju beberapa tempat. Sebagai langkah antisipasi, karena kontur tanah masih berbahaya dan dirasa memiliki potensi adanya kejadian longsor susulan.

“Itu cukup bahaya karena ada tanah bergerak. Ada 4 KK, diungsikan di rumah saya ada 2 KK, yang 1 KK mengungsi di rumah orang tuanya di Sawojajar. Total yang terdampak sekitar 14 warga. Disini 8 (rumah pak RT), Sawojajar 4 dan 1 istri dari korban,” ujarnya.

Tim BPBD, SAR, Kepolisian dan masyarakat berupaya mencari keberadaan korban. (gab) - Longsor Akibat Hujan Deras, Satu Warga Sulfat Inside Hilang
Tim BPBD, SAR, Kepolisian dan masyarakat berupaya mencari keberadaan korban. (gab)

Menurut Karim, kemungkinan penyebab terjadinya longsor ini diakibatkan dari bangunan perumahan yang memiliki kemiringan sekitar 30 derajat. Ditambah jarak perumahan hanya sekitar 5 meter dari sungai Bango.

Selain itu, dirinya juga menduga adanya gorong-gorong yang pecah berdampak pada arah air melaju menghantam dan menggerus tanah. Sehingga longsor pun tak terelakkan.

“Saya sebelumnya mau rapat dengan pengembang, cuma kita belum sempat kesana. Karena ada gorong-gorong pecah yang dari (muka) itu masuk ke dalam tanah, akhirnya itu menggerus tanah plengsengan. Selain itu, tingkat kemiringannya sekitar 30 derajat, sangat bahaya,” tuturnya.

Hingga saat ini, keberadaan Roland belum diketahui secara jelas, apakah hanyut di sungai atau tertimbun longsoran. Namun Karim berharap korban bisa selamat dan bisa segera di temukan.

Berdasarkan lapsit kepolisian, saat kejadian longsor menimpa korban, saksi tamu Nurul Alfia,  bersama ketiga anak-anaknya (warga Jl. Ontoseno Polehan) dan Yunica (istri korban), berhasil menyelamatkan diri. Sayangnya, pria kelahiran Jakarta, 18 Desember 1979 ini, tak dapat menyelamatkan diri.

Kejadian yang menimpa Roland, cukup banyak mendapatkan simpati. Pasalnya, Roland dikenal memiliki banyak kolega karena memiliki banyak profesi bidang usaha. Selain dikenal memiliki bisnis properti, juga memiliki beragam hobi yang ditekuninya sebagai peluang usaha.

Dalam status akun Facebook Roland Property, sepertinya korban sempat merasakan firasat akan kejadian ini. Tertulis dalam statusnya pada 11 Januari:

“Hari ini saya di ingatkan lagi tentang Kehidupan yang sangat misteri apalagi menyangkut kematian.

Status FB firasat korban. (ist) - Longsor Akibat Hujan Deras, Satu Warga Sulfat Inside Hilang
Status FB firasat korban. (ist)

Jika suatu ketika hal itu terjadi pada saya. Saya mohon maaf yang sebesar besarnya jika saya ada kesalahan selama perjalanan hidup saya. Karena Baik buruk yang telah saya lakukan adalah buah dari semangat saya untuk berusaha keras merubah takdir saya. Best regard Roland Sumarna,” tulisnya. (gab/rhd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *