Malang, SERU.co.id – Dalam patroli yang menargetkan kegiatan sahur on the road (SOTR) dengan menggunakan sound horeg serta balap liar yang meresahkan masyarakat, anggota Polres Malang berhasil menyita puluhan botol minuman keras (miras) dari sebuah warung kopi di Taman Puspa Kepanjen.
Kapolres Malang, AKBP Danang Setiyo, menjelaskan bahwa dalam patroli tersebut petugas menggeledah sebuah warung kopi di kawasan Taman Puspa Jalibar. Selain menyediakan kopi, warung tersebut juga menyediakan karaoke dengan berbagai pilihan minuman keras.
“Dalam penggeledahan, kami menemukan berbagai merk minuman keras, seperti 6 botol Bir Bintang, 4 botol Vodka, 8 botol Anggur Merah, 4 botol TM, 3 botol ATLAS, 3 botol ICELAND, 4 botol ALEXIS, 3 botol API, 2 botol Brandy, 3 botol Whisky, 1 botol Kawa-Kawa, 1 botol Vodka Mix, dan 3 botol Bir Singaraja,” ungkapnya.
Semua barang bukti miras tersebut diamankan untuk proses penyelidikan lebih lanjut. Danang menambahkan bahwa tempat-tempat seperti ini dapat berpotensi menjadi sumber gangguan keamanan, terutama saat Ramadan.
Selain razia miras, patroli juga mengarah ke lokasi-lokasi yang sering digunakan sebagai ajang balap liar, seperti Stadion Kanjuruhan dan Jalan Raya Penarukan, Kepanjen.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, menegaskan bahwa patroli tersebut merupakan bagian dari komitmen Polres Malang untuk menjaga ketertiban masyarakat, khususnya di bulan Ramadan. Patroli ini juga bertujuan untuk menanggulangi aksi remaja yang kerap melakukan konvoi sahur dengan menggunakan sound system bervolume tinggi atau sound horeg.
“Kami mengantisipasi sahur on the road yang menggunakan sound horeg, karena selain mengganggu masyarakat yang sedang beristirahat, hal tersebut juga bisa memicu keributan atau aksi balap liar. Kami tidak segan bertindak tegas jika ditemukan pelanggaran,” tegas Bambang.
Ia juga mengimbau peran serta masyarakat, terutama orang tua, untuk mengawasi anak-anak mereka agar tidak terlibat dalam kegiatan yang dapat berujung pada gangguan kamtibmas, seperti balap liar atau konvoi sahur dengan sound horeg. (wul/ono)