Usulan Pembangunan Jembatan Jurang Susuh Memasuki Tahap Perencanaan

Salah satu kejadian truk gagal menanjak di Jurang Susuh yang sempat terekam CCTV. (ist) - Usulan Pembangunan Jembatan Jurang Susuh Memasuki Tahap Perencanaan
Salah satu kejadian truk gagal menanjak di Jurang Susuh yang sempat terekam CCTV. (ist)

Batu, SERU.co.id – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) telah mengajukan proposal anggaran sekitar Rp56 miliar untuk pembangunan jembatan di Jurang Susuh, Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Pembangunan infrastruktur jembatan tersebut sebagai solusi seringnya terjadi kendaraan gagal menanjak dan menyebabkan kecelakaan tunggal.

Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga, Dinas PUPR Kota Batu, Eko Setyawan mengatakan, mengenai rencana pembangunan jembatan di Jurang Susuh, usulan tersebut telah diajukan ke pemerintah pusat. Saat ini, prosesnya sudah masuk dalam tahap perencanaan. Anggaran sebesar Rp56 M, akan dialokasikan dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Bacaan Lainnya

“Proyek pembangunan jembatan di Jurang Susuh sudah kita masukkan dalam usulan,” serunya.

Baca juga: Komisi B DPRD Kota Malang Sidak Perbaikan Pipa PDAM di Jurang Susuh, Begini Hasilnya

Selain tahap perencanaan, kata Eko, juga sedang dalam proses pembebasan lahan milik warga. Adapun jembatan yang akan menghubungkan wilayah Kabupaten Malang dan Batu di sisi utara itu, dengan perkiraan panjang sekitar 250 meter dan lebar 7 meter.

Salah satu alasan yang mendorong kebutuhan jembatan jurang Susuh, adalah berdasarkan pemetaan yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kota Batu.

“Dari hasil pemetaan tersebut, menunjukkan tingginya angka kecelakaan tunggal di kawasan Jurang Susuh. Selain itu, ruas jalan Jurang Susuh dianggap masih kurang fasilitas jalan lainnya,” imbuhnya.

Baca juga: DPUPR Batu Segera Rehabilitasi Jalan Ambrol di Jurang Susuh

Selain itu, permasalahan tingginya angka kecelakaan di kawasan Jurang Susuh juga sering diungkapkan dalam forum lalulintas dan angkutan jalan. Dari situlah Pemerintah Kota Batu langsung memikirkan solusi terbaik untuk penanganan kawasan ini. Pasalnya jalur lingkar utara Kota batu itu juga kerap dimanfaatkan oleh kendaraan berukuran besar untuk membawa muatan barang. (dik/mzm)

disclaimer

Pos terkait