Malang, SERU.co.id – Meski nampak dua korban terseret ombak Pantai Jembatan Panjang, terdampar di atas pulau kecil yang terlihat dari bibir pantai. Namun proses evakuasi korban belum dilakukan. Lantaran tim gabungan terkendala cuaca ekstrim, dengan ombak dan angin semakin tinggi dan kencang.
Kapolsek Bantur AKP Slamet Subagyo menerangkan, ombak di kawasan pantai tersebut meningkat hingga kurang lebih ketinggian mencapai dua meter. Tak hanya ombak, angin juga turut bertiup kencang.
“Jadi sudah nampak ada dua, terdampar di atas pulau kecil yang terlihat dari bibir pantai. Namun kita tidak berani untuk terjun ke lautnya dikarenakan cuaca. Ketinggian ombak seperti ini (kencang) jadi agak lumayan ekstrim,” seru Subagyo, disela evakuasi dan pencarian korban di Pantai Jembatan Panjang, Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Sabtu (8/7/2023) sore.
Dirinya mengaku, dengan situasi seperti ini para tim penolong masih mempertimbangkan keselamatan lainnya. Sehingga masih belum bisa berbuat banyak dalam proses pencarian maupun pengevakuasian. Namun, pihaknya belum bisa memastikan siapa dua korban yang nampak tersebut.
“Kita masih menunggu perkembangan sambil kita tetap monitoring dan pantau. Sudah kelihatan di baliknya pulau kecil, udah kelihatan,” jelasnya.
Sebelumnya, dua wisatawan asing rombongan mahasiswa Universitas Brawijaya, Fakultas Kedokteran, dikabarkan hilang saat berenang. Dan tiga WNI tour guide dan leader yang berusaha menyelamatkan turut serta terseret ombak. Di Pantai Jembatan Panjang Tanjung Sirap, Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Sabtu (8/7/2023) pagi.
Kapolsek Bantur AKP Slamet Subagyo mengatakan, rombongan mahasiswa tersebut terdiri dari 17 warga negara asing (WNA) dan 12 warga negara Indonesia (WNI). Dua orang dilaporkan hilang bernama Ana Brieva Ramirez (24), warga negara Spain dan Jana Olivia Soland (24), berasal dari Swiss. Kemudian tiga orang Made bersama Bayu dan Pendik, ketiganya tour leader/guide rombongan.
Kedua perempuan dan enam temannya yang lain memutuskan untuk berenang di pantai. Nahasnya Ana dan Jana justru tidak bisa menepi kedaratan, sehingga terdampar di tengah pulau.
“Ana dan Jana menyangkut di tengah pulau. Kemudian Made bersama Bayu dan Pendik (tour leader/guide), berniat membantu. Akan tetapi saat merescue, tiba-tiba ombak besar datang dan mereka semua terseret oleh ombak,” jelasnya. (wul/rhd)