Formal Lamongan Tolak Pemulangan Kombatan ISIS Timur Tengah

LAMONGAN, SERU – Wacana Menteri Agama Fachrul Rozi menyebut Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bakal memulangkan 600 warga negara Indonesia yang tergabung dalam ISIS dari Timur Tengah, menjadi polemik bagi warga Lamongan, Jum’at (21/2/2020).

Hal ini ditanggapi serentak dan tegas oleh aliansi Forum Organisasi Kemasyarakatan Lamongan (FORMAL), yang terdiri dari PMII, Pagar Nusa, Fatayat, IPNU-IPPNU, Banser, Pospera, dan Pemuda Pancasila, dengan menggelar aksi di kantor Kementrian Agama Lamongan (KEMENAG), untuk menyampaikan beberapa tuntutan terkait penolakan pemulangan kombatan ISIS di Lamongan, seperti tulisan Pecat ASN di Lamongan yang terpapar paham radikalisme.

“Kami khawatir bila rencana pemerintah, dalam hal ini Menteri Agama merealisasikan kepulangan para kombatan tersebut, akan menimbulkan polemik. Dan yang pasti bibit-bibit terorisme tidak akan pernah musnah di republik ini,” tutur Makhrus Ali, korlap aksi.

Selain itu, mereka meminta bersihkan semua oknum-oknum ASN yang sudah terpapar faham radikal, agar tidak jadi benalu dalam pemerintahan Republik Indonesia. Alasan mereka patut disebut benalu, karena mereka sudah tidak punya rasa malu dengan tetap mengais rejeki lewat negeri ini, namun negara kita Indonesia, bendera kita merah putih disebutnya dengan sebutan “Thogut”.

“Kami mendesak untuk segera mereshuffle kabinet, yaitu Menteri Agama, Fahrur Rozi yang telah banyak bermanuver dan menjadikan polemik di tingkatan bawah masyarakat,” tambah Masyhur, Ketua PC Ansor Lamongan.

Kepala Kemenag Kabupaten Lamongan, Sholeh, saat menemui para massa aksi di depan kantornya, menyampaikan sepakat dengan aspirasi para massa aksi. “Kemenag Lamongan tegas menolak kedatangan eks ISIS Indonesia dalam hal ini Lamongan. Dan juga berjanji membersihkan oknum-oknum PNS di Kemenag Lamongan, bila ditemukan mereka sudah terpapar faham radikalis atau ISIS,” seru H Soleh. (fiq)

disclaimer

Pos terkait