Batu, SERU.co.id – Masih banyak pedagang yang hanya memiliki Surat Keterangan (Suket) pemilik lapak, sehingga menghambat pengundian lapak Pasar Sayur Kota Batu yang baru saja dibangun. Mereka harus rela menunggu pedagang yang memiliki Surat Ketentuan (SK) Pemilik Lapak. Hal itu nampak saat dilakukan pembagian lapak pada Pasar Sayur tahap dua pada Rabu (19/2/2022).
Menurut Sekretaris Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan (Diskoumdag) Kota Batu, Iwan Sufriyanto, data yang ada sekitar 45 pedagang yang menggunakan suket, lalu 161 pedagang memiliki SK pemilik lapak. “Karena itu kami mengutamakan pemegang SK Pemilik Lapak terlebih dahulu, karena pemegang suket masih harus diperiksa validitasnya. Jadi pengundiannya kita dahulukan,” tegas Iwan.
Selain dinas dan pedagang, mereka bekerjasama dengan paguyuban pedagang sayur Kota Batu dan UPT Pasar, kemudian hasil dari undian pemilihan lapak diserahkan kepada Polres Kota Batu. “Kita tekankan pengundian ini berjalan terbuka dan transparan, sehingga potensi terjadinya kecemburuan sosial dalam pemilihan lapak bisa diminimalisir mengantisipasi kegaduhan,” beber Iwan.
Selanjutnya, jika ada permasalahan, misal ada lapak yang tidak buka, maka lapak tersebut akan dialih fungsikan pada pedagang lain. Makanya, Iwan berharap pasca undian lapak ini bisa diselesaikan dan pasar tahap 2 beroperasi. “Jika sudah pengundian, kami ingin pedagang segera beraktifitas seperti dahulu,” serunya.
Terkait retribusi, Iwan berharap pedagang berpartisipasi demi keberlangsungan dan pemenuhan kebutuhan pasar yang bisa menunjang aktifitas jual beli. “Retribusinya per meter pedagang harus membayar Rp. 200 dan harus dibayarkan setiap hari. Tapi saya rasa kalau pedagang bisa memahami hal ini, tidak ada masalah,” terang dia.
Salah satu pedagang, Hari Danah Wahyono menjelaskan, jika pelaksanaan undian sudah sesuai proses dan berjalan adil. Kemudian segera ditempati untuk berjualan seperti biasanya. “Saya rasa untuk proses pengundian cukup adil. Tinggal kedepan bagaimana Pemkot Batu kembali meramaikan dan kembali berjaya sebagai Pasar Sayur terbesar di Malang Raya tahun 80-90an. Itu PRnya,” harapnya. (rka/rhd)