Evan mengaku, untuk saat ini UMKM yang bermitra dengan Talok Go ada sekitar 70 UMKM, dan jumlah driver sebanyak 64 orang, serta pengguna aplikasi ada sekitar 487 orang.
“Aplikasi ini menang juara 1 Batch 3, Runner Up 1, dan Desa Favorit dalam ajang lomba BRI Desa Briliant tahun 2021, yang diikutkan melalui Pemerintah Desa Talok,” jelas Evan.
Evan menuturkan, inspirasi awal dirinya untuk membuat aplikasi Go itu muncul dari keluhannya saat pemerintah memberlakukan pembatasan akibat Covid-19, di tahun 2019 lalu.
Baca juga : Launching Aplikasi Srikandi, Pemkot Batu Apresiasi Perangkat Daerah
Di mana pemberlakukan Pembatasan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sehingga banyak UMKM mengeluhkan penurunan pendapatan.
Dari situlah dirinya termotivasi untuk membuat inovasi yang dapat membantu memudahkan UMKM bertransaksi dengan pelanggan, di tengah pembatasan aktivitas yang ketat kala itu.
“Tidak persyaratan apapun bagi UMKM yang akan menjadi mitra Talok Go. Tinggal bilang ke kami saja, nanti langsung kita masukkan,” ucapnya.
Baca juga : Pantau Antrian Via Aplikasi Macito, Cukup Tunggu di Titik Transit
Hebatnya, aplikasi tersebut kini sudah direplikasi oleh sejumlah desa di Indonesia, juga instansi Pemerintah di Tanzania.
“Kalau di Tanzania aplikasinya diberi nama Appa Faster. Fungsinya sama dengan Talok Go. Hanya saja aplikasinya di sana saya bikin berbasis Android dan iOS, sesuai permintaan mereka,” urainya. (wul/mzm)