Bojonegoro, SERU.co.id – Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Komunikasi dan Informatika dan Dinas Kesehatan Bojonegoro mengajak masyarakat lebih memahami penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Agar masyarakat bisa mengantisipasi penyakit tersebut.Â
Sosialisasi PD3I tersebut dilakukan Pemkab melalui program SAPA! Malowopati FM, Jum’at (27/1/2023). Dalam kesempatan ini menghadirkan narasumber Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes dr. Whenny Dyah; dan Sub Koordinator Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular Paiman, S.Kep, M.Epid . Siaran ini dapat diikuti secara live YouTube Malowopati Radio dan interaksi langsung melalui nomor WhatsApp 08113322958.
Dalam paparannya, dr. Whenny mengingatkan warga Bojonegoro terkait imunisasi. Karena imunisasi adalah salah satu usaha memberikan daya tahan tubuh anak. Sehingga, jika kemudian terkena atau tertular virus, maka tubuhnya sudah bisa merespon karena sudah pernah mengenali sebelumnya lewat imunisasi.
Respon tubuh bayi setelah imunisasi memang bermacam-macam. Bisa jadi badannya terasa tidak enak dan kebanyakan menjadi demam. Hal inilah yang menyebabkan bayi rewel setelah diimunisasi. Meski demikian ibu tidak perlu cemas berlebihan.
“Pastikan ASI tetap diberikan, bagi yang sudah mendapatkan MPASI berikan minum yang banyak untuk mencegah dehidrasi,” terangnya.
Ia mengingatkan agar bayi tak kekurangan asupan cairan dan makanan. Karena asupan ini membantu bayi untuk merespon vaksin antigen secara maksimal.
Sekedar perbandingan, di Arab Saudi sudah ada 20 jenis vaksin antigen yang disuntikkan kepada bayi berumur kurang dari 1 tahun. Mereka benar-benar memastikan bayi-bayi mengenal sebanyak mungkin antigen. Sedang di Indonesia kini, dari 11 jenis vaksin yang disuntikkan tahun ini pemerintah menambahkan lagi menjadi 14 jenis vaksin pada bayi sebelum umur 1 tahun. Sehingga bisa terjadi multiple injeksi yang pada sekali datang imunisasi bisa disuntikkan 2 vaksin sekaligus.