Malang, SERU.co.id – Beredar kabar terkait Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang yang tak lagi menerima pasien baru korban Tragedi Kanjuruhan beberapa hari lalu. Menanggapi kabar tersebut, pihak rumah sakit pun buka suara saat konferensi pers guna meluruskan hal tersebut, Senin (17/10/2022).
Plt Direktur Utama RSSA Malang, dr Kohar Hari Santoso mengatakan, pihaknya membantah terkait penolakan terhadap pasien baru Tragedi Kanjuruhan yang datang untuk berobat. Dijelaskan olehnya, saat ini pun RSSA masih membuka layanan medis bagi korban Tragedi Kanjuruhan.
“Jadi memang ada korban yang kontrol di Fasiltas Pelayanan Kesehatan seperti di Puskesmas, tetapi masih perlu penanganan lanjut, seperti jahit itu bisa di sini. Itu bisa, tinggal meminta surat pengantar dari Dinas Kesehatan setempat,” seru dr Kohar.
- DBHCHT 2025 RSUD Lawang Rp10,067 Miliar, untuk Peningkatan dan Pemeliharaan Alat Kesehatan
- Bupati Jember Resmikan Klinik NU, Pelayanan Kesehatan Masyarakat Bertambah
- Wali Kota Malang Tinjau Lapak Hewan Kurban Pastikan Bebas Penyakit Jelang Iduladha
Ia juga mengatakan, segala bentuk biaya pengobatan tidak dibebankan kepada korban. Dimana hal tersebut sudah dicover oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur.
“Semua (biaya pengobatan) gratis, begitu juga biaya pengantaran jenazah kemarin itu juga gratis. Silahkan konfirmasi kepada yang bersangkutan,” imbuhnya.
Seperti diketahui, RSSA sendiri ditunjuk oleh pemerintah sebagai rumah sakit rujukan korban Tragedi Kanjuruhan, khususnya bagi warga Kota Malang. Dari sekian banyaknya korban yang dirawat, setengah di antaranya sudah dipulangkan dan sedang menjalani rawat jalan.
“Sekarang yang di ICU ada empat, kemudian sudah stabil dirawat di HCU ada empat. Sekarang yang rawat jalan juga sudah mulai kontrol ke Poli Mata dan Poli Bedah. Itu juga gratis saat kontrol,” katanya.
