Shell Indonesia sangat bangga, tahun ini dipilih Indonesia lantaran interkoneksinya lebih lengkap dibandingkan di negara lainnya. Seperti kantor bea cukai yang berada di area Sirkuit Mandalika, lokasi aman tidak berada di wilayah crowded, dan lainnya.
“Yang berbeda, sebagai wadah konektivitas pemerintah, industri dan pendidikan. Oleh pemerintah Indonesia langsung dikoneksikan dengan BUMN, sehingga apa yang dibawa oleh mahasiswa selalu dilirik. Harapannya, akan makin banyak mahasiswa di Indonesia yang akan mengikuti kompetisi Shell Ecomarathon ini kedepannya,” tandasnya.
Sementara, dalam kategori UrbanConcept, Tim Apatte Elang Perkasa 1 mengusung kendaraan bernama Marsela EV. Kendaraan ini ditenagai baterai listrik dengan menggunakan baterai Lithium Ion dan chasis berbahan aluminium.
“Hasil terbaik test drive pada Shell Eco-marathon Asia sebelumnya, yakni di Malaysia tahun 2019. Marsela EV mampu mencatatkan rekor hingga 149,49 km/Kwh, dan menduduki posisi urutan ke-4,” jelas General Manager Tim Apatte62, M Faiz Luthfianto, bersama sang driver Marsela EV, M Rizky Akbar. (rhd)
Baca juga:
- Keluarga Affan Kurniawan Ingin Buka Usaha Mandiri, Kemensos Fasilitasi Pemberdayaan Sosial
- BPJS Kesehatan Malang Siap Kroscek Keluhan Peserta JKN, Bakal Tindak Rumah Sakit ‘Nakal’
- Takziah ke Rumah Almarhum Komandan PMK, Wali Kota Surabaya Janji Lanjutkan Perjuangan Sang Pahlawan
- Wali Kota Eri Ultimatum Oknum Pegawai Kelurahan Yang Terbukti Lakukan Pungli Adminduk
- Kunjungi SRMP Batu, Mensos Gus Ipul Apresiasi Sarana Prasarana Lengkap dan Memadai