Kapolresta Malang juga berharap, dengan adanya pelatihan tersebut tentu pihak yang terjun langsung di lapangan tidak menyalahi peraturan yang ada. Pemenuhan Standar Operasional Prosedur (SOP) menurutnya sangatlah penting, sehingga dapat terhindar dari adanya kata salah dalam penanganan darurat.
“Agar tidak menjadi dua sisi mata pisau, makanya kita kumpulkan hari ini, kita berikan pengetahuan tata tertibnya. Selain itu kita cek juga surat ijin mengemudinya, kalau tidak memiliki kita bantu untuk itu (proses pembuatan SIM, red),” tutur pria yang akrab disapa Buher tersebut.
Selain itu, Wakil Direktur RSUD Saiful Anwar, Dr dr Bachtiar mengatakan, kegiatan yang diinisiasi oleh Polresta Malang Kota tersebut sangatlah inovatif. Dirinya juga mengapresiasi hal tersebut, pasalnya edukasi di dalamnya merupakan pengatuhan yang sangat penting.
“Saya kira ini merupakan ide baru yang harus kita support dan dukung bersama. Seperti yang kita tahu, komunitas ambulans itu sangat banyak,” kata Bachtiar.
Dia juga mengaku, untuk mengakomodir para relawan yang tersebar luas di Malang Raya bukanlah hal yang mudah.
“Karena itu, dengan mengakomodir para relawan ambulans ini menjadi sangat penting dan kita akan dukung. Karena akan memberikan nilai yang bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya. (ws5/mzm)
Baca juga:
- Keunikan Pesmaba UMM, dari Flashlight Mob hingga Generasi Ketahanan Pangan dan Energi
- Ratusan Ardyakara 25 Ikuti Pesmaba Fikes 25 Mengenal Kampus UMM
- Kecelakaan Adu Banteng Kendaraan Roda Dua di Pakisaji, Tiga Orang Luka-luka
- KPK Periksa Ustaz Khalid Basalamah sebagai Saksi Dugaan Korupsi Kuota Haji
- Kota Malang Minim Kasus Campak, Dinkes Tetap Lakukan Vaksinasi Kejar dan Edukasi