Batu, SERU.co.id – Tarif pajak pertambahan nilai (PPN), sudah naik pada 1 April 2022 menjadi 11 persen. Hal ini berdampak kepada barang dan jasa. Tidak terkecuali, industri perhotelan dan restoran di Kota Batu. Walaupun dampaknya tidak terasa secara langsung.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Batu, Sujud Hariadi mengatakan, pajak yang dikenakan pada hotel dan restoran di Batu, tetap 10 persen. Itu merupakan pajak daerah untuk hotel, restoran dan hiburan. Namun Sujujd mengaku, dampak naiknya ppn 11 persen ini, yaitu pada beban pokok produksi.
“Dengan naiknya Ppn ini, sebagian kebutuhan pokok terkoreksi. Misalnya kubutuhan minyak dan atau bumbu untuk di dapur hotel dan restoran,” serunya.
Dengan demikian, kata Sujud, hal ini akan berpengaruh pada margin laba dari perusahaan. Keuntungan akan sedikit menurun dari sebelumnya. Beban pokok produksi naik, tetapi tidak ada kenaikan harga makanan atau pelayanan.
“Ketika harga naik, tidak bisa langsung dinaikkan. Kita harus menemukan dulu titik harga yang seimbang. Jadi tidak bisa semerta-merta dinaikkan,” cetusnya.
Direktur Taman Rekreasi Selecta itu juga sekaligus mengomentari banyaknya hotel dan resto yang banyak menjual paket Ramadan. Dari pantauannya, paket ini tidak seramai tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, masyarakat juga banyak yang berjualan takjil di lingkungan sekitar.
“Dimana-mana juga banyak yang jualan takjil. Ini mungkin juga jadi salah satu alasan agak berkurangnya orang datang berbuka di restoran,” tukasnya. (dik/ono)
Baca juga:
- Ribuan Jemaah Haji Indonesia Bergerak ke Arafah, Siap Wukuf Besok!
- Perairan Masalembu Terindikasi Jadi Jalur Operasi Penyelundupan oleh Sindikat Narkoba Internasional
- Diduga Peras Kades, Oknum LSM dan PNS Terjaring OTT Polisi
- Puasa Arafah: Sehari Menggugurkan Dosa Dua Tahun
- Pertamina Salurkan 1,5 Juta Tabung LPG di Jawa Timur Jelang Iduladha