Vaksin Booster Ibu Hamil Harus Rekomendasi Dokter Kandungan

Ilustrasi ibu hamil yang mendapatkan vaksinasi. (jaz) - Vaksin Booster Ibu Hamil Harus Rekomendasi Dokter Kandungan
Ilustrasi ibu hamil yang mendapatkan vaksinasi. (jaz)

Malang, SERU.co.id – Selain vaksinasi untuk lansia dan masyarakat umum, vaksin booster bagi ibu hamil juga menjadi perhatian. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang menyarankan untuk dosis ketiga bagi ibu hamil harus mendapat rekomendasi dari dokter kandungan masing-masing.

Kadinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif mengungkapkan, vaksinasi dosis ketiga bagi ibu hamil bisa berkonsultasi kepada Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan (Obstetri dan Ginekologi). Supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada kondisi kandungan.

Bacaan Lainnya

“Ibu hamil tergantung rekomendasi SpOG nya. Vaksin satu, dua apa, lalu vaksin dosis tiga apa yang cocok setelah dilakukan analisa pemeriksaan klinik kehamilannya,” seru dr Husnul Muarif, ditemui di Balaikota Malang, Rabu (6/4/2022).

Saat ini, dr Husnul mengaku, terus diupayakan memasifkan vaksinasi untuk ibu hamil, baik dosis satu, dua dan vaksin booster. Kendati demikian, pihaknya tetap melihat usia ibu hamil 14 sampai 23 minggu rentang usia kehamilan. Sesuai arahan POGI, organisasi profesi yang menghimpun para Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di Indonesia.

“Kalau lebih dari itu, POGI belum merekomendasikan, sehingga nanti yang agak sulit di boosternya,” ujar pria yang pernah menjabat sebagai Direktur RSUD Kota Malang ini.

Selanjutnya, dirinya mencontohkan ketika ibu hamil vaksin satu di minggu ke-20, vaksin keduanya sudah ditentukan. Yang harus ektra di vaksin ketiga, ketika bulan kehamilan sudah mendekati sehingga bisa dilakukan vaksinasi pasca melahirkan.

“Vaksin boosternya menunggu tiga bulan, jadi setelah melahirkan ini nanti dianalisasi oleh POGI untuk strategi vaksin ibu hamil,” paparnya.

Diketahui, capaian vaksinasi Kota Malang saat ini untuk dosis pertama adalah 113,42 persen, dosis kedua 107,04 persen, dan dosis ketiga 25,5 persen. Sedangkan bagi lansia dosis pertama 69,07 persen, dosis kedua 64,61 persen dan dosis ketiga 21,99 persen.

Sementara, untuk target booster saat bulan suci Ramadan, dr Husnul mengaku masih menyesuaikan dropping. Karena ketersediaan vaksin jumlahnya bertahap dan langsung didistribusikan ke masing-masing fasilitas kesehatan (faskes). (jaz/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait