Malang, SERU.co.id – Bank Indonesia (BI) terus melakukan berbagai upaya untuk memudahkan transaksi antara penjual, penyedia jasa maupun pembeli. Dengan meluncurkan program 12 juta merchant SIAP (Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai) QRIS.
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Jawa Timur, Budi Hanoto menjelaskan, program tersebut sebagai langkah perbankan untuk memlulihkan sektor ekonomi dan sektor wisata yang sangat terdampak adanya pandemi.
“Dua pengelolaan berkelanjutan, investasi wisata di kabupaten atau kota. Serta inovasi digitalisasi secara cepat, terutama terkait covid-19 dengan lahirnya beragam layanan,” seru Budi Hanoto, di Grand Mercure, Selasa (16/11/2021).
Selain itu, program tersebut ikut mensupport Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Selanjutnya menumbuhkan rasa bangga terhadap produk dalam negeri, ditambah atas berbagai wisata asli Indonesia untuk pengembangan pariwisata.
“BI terus berinovasi pada sistem pembayaran, salah satunya memperkenalkan QRIS. Banyak kemudahan bagi pemakai, baik penjual dan pembeli, sehingga pembayaran praktis,” bebernya.
Dikatakannya, pembayaran menggunakan QRIS tidak memerlukan pengembalian. Jangkauan Pasar Program QRIS sudah di seluruh Indonesia melalui ploting kabupaten dan kota.
“Adanya QRIS dapat meningkatkan literasi, inklusi di daerah. Kita QRIS-kan semua, sehingga membuat ekosistem yang bagus,” pungkasnya.
Dalam talkshow, hadir Wakil Gubernur Jawa Timur, Dr H Emil Elestianto Dardak BBus MSc; Asisten Gubernur Bank Indonesia, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Filianingsih Hendarta SH MBA; Vice President of Public Policy and Government Relations, Traveloka, Widyasari Listyowulan; dan Public Figure-Entrepreneur, Daniel Mananta.
Sebelumnya, beberapa tokoh memberikan keynotespeech, mulai dari Anggota Komisi XI DPR RI, Ir Andreas Eddy Susetyo, MM; Anggota Komisi XI DPR RI, H Mukhamad Misbakhun SE MH; Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Budi Hanoto: hingga Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Doddi Sartono.
Dalam mengisi materi Talkshow, Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak Elistianto menuturkan, dampak digitalisasi pembayaran terhadap pariwisata di Jawa Timur sangat baik.
Menurut Emil, kata kuncinya terhadap pariwisata harus memberikan dampak yang berkesinambungan. Karena kendala yang dihadapi tempat wisata kompleks dan belum masif, dalam menarik pengunjung wisata, berbelanja cinderamata maupun minat pada kerajinan khas daerah tersebut.
“Harapannya QRIS ini akan meningkatkan sektor pariwisata. Harus ada value newsnya mendorong UMKM. Bukan hanya dalam payment, tapi yang lainnya bisa dikembangkan,” pungkasnya.

Selain peluncuran SIAP QRIS, BI juga memberikan bantuan ke beberapa Paguyuban Pasar yang tersebar di Malang Raya dan Pasuruan. Di antaranya secara simbolis diberikan kepada Ketua Paguyuban Pasar Klojen, Paguyuban Pasar Sawojajar, Paguyuban Pasar Induk Pasuruan, serta Paguyuban Pasar Kebonagung Kota Pasuruan. (jaz/rhd)
Baca juga:
- Diduga Peras Kades, Oknum LSM dan PNS Terjaring OTT Polisi
- Puasa Arafah: Sehari Menggugurkan Dosa Dua Tahun
- Pertamina Salurkan 1,5 Juta Tabung LPG di Jawa Timur Jelang Iduladha
- DPRD Kota Malang Soroti Rencana Pembangunan Gedung Parkir Kayutangan dan Nasib Jukir
- Wali Kota Target Kickboxing Kota Malang Raih Delapan Emas di Porprov IX Jatim 2025