Siswa SMAN 1 Ngunut Antusias Ikuti Diklat Jurnalistik

Siswa SMAN 1 Ngunut Antusias Ikuti Diklat Jurnalistik
Siswa SMAN 1 Ngunut Antusias Ikuti Diklat Jurnalistik.

Tulungagung, SERU.co.id – Sebanyak 40 siswa  SMAN 1 Ngunut Tulungagung mengikuti pendidikan dan latihan (diklat) jurnalistik pada Sabtu dan Minggu (2-3/10). Kegiatan yang diselenggarakan berkat kerja sama pihak sekolah dengan Harian Memo X itu dibuka oleh Kepala SMAN 1 Ngunut Indiyah Nurhayati MPd.

Indiyah mengatakan, pihaknya berterima kasih dengan Memo X yang bersedia menularkan ilmu jurnalistik ke anak didiknya. Ia juga berencana menghidupkan kembali majalah sekolah.

Bacaan Lainnya

“Saya masih ingat sewaktu awal menjadi kepala sekolah di sini  (SMAN 1 Ngunut). Saat itu diwawancarai oleh siswa yang mengelola majalah sekolah. Pertanyaannya, apa perasaan ibu menjadi kepala sekolah di sini. Sebab dulu kan ibu siswi di sekolah sini,” kata Indiyah mengingat awal ia ditunjuk sebagai kepala SMAN 1 Ngunut.

Dilanjutkannya, semasa pandemi covid 19, kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring. Ekstra sekolah pun dihentikan.

“Nah, setelah diklat ini, saya berharap majalah sekolah dihidupkan kembali, ” pinta ibu yang pernah menjabat kepala SMAN 1 Kalidawir tersebut.

Para peserta foto bareng kepada Kepala SMAN 1 Ngunut - Siswa SMAN 1 Ngunut Antusias Ikuti Diklat Jurnalistik
Para peserta foto bareng kepada Kepala SMAN 1 Ngunut.

Peserta diklat terdiri dari delegasi MPK, pengurus OSIS, maupun ekstrakulikuler. Mereka mengikuti diklat mulai pukul 08.00 hingga 13.00.

Zuli Purwanto selaku pemateri pertama membawakan materi dasar-dasar jurnalistik.

“Wartawan itu orang yang melaksanakan tugas-tugas jurnalistik. Kalau hanya sesekali mencari berita ya bukan Wartawan,” kata wartawan dari Memo X tersebut.

Sedang Herry Noorista selaku pemateri kedua menerangkan teknik mencari dan menulis berita. Peserta sangat antusias mengikuti diklat. Indikasinya ketika diberi tugas menulis berita, mereka pun melaksanakan tugas tersebut. Bahkan sebagai siswa mampu menulis feature dengan sangat baik. Padahal menulis feature termasuk agak sulit. Tidak setiap wartawan mampu melakukannya.

Begitu juga saat bermain peran sebagai wartawan dan narasumber. Para siswa melaksanakan tugas dengan baik. Sejumlah pertanyaan pun diajukan oleh siswa. Semisal, bagaimana mengetahui sebuah berita itu bermutu atau tidak. Juga bagaimana menulis berita hasil dari pidato pejabat.

Dijawab Herry, berita dianggap baik jika menggandung nilai berita. Semakin banyak nilai berita maka akan dianggap semakin baik. Untuk menulis berita dari pidato pejabat maka diambil kutipan yang paling berbobot.

“Tidak semua isi pidato ditulis dalam berita. Tapi cari yang paling menarik aja,” pesannya. Diklat ditutup oleh Wakasek Kesiswaan Ika Yuliatin SPd. Kemudian dilanjutkan foto bersama. (Her/And)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait