Kick Of Big Composter DLH Kota Batu Diharapkan Jadi Solusi Sampah Organik Perkotaan

Kick Of Big Composter DLH Kota Batu Diharapkan Jadi Solusi Sampah Organik Perkotaan
Wali Kota Batu meninjau fasilitas Big Composter di area TPA Tlekung, Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. (Seru.co.id/dik)

Batu, SERU.co.id – Pemerintah Kota Batu melalui Dinas Lingkungan Hidup menggelar Kick Off Big Composter di area tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Tlekung, Selasa (8/6/2025). Hadirnya Sel Composter berukuran besar ini diharapkan menjadi solusi bagi pengolahan sampah organik yang ada di Kota Batu.

Wali Kota Batu, Nurochman dan Wawali Kota Batu, Heli Suyanto hadir secara langsung bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu, Dian Fachroni. Selain itu hadir pula dari jajaran Forkompimda Kota Batu, SKPD terkait dan aktivis lingkungan se-kota Batu.

Bacaan Lainnya

Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Dian Fachroni menjelaskan, Big Composter ini dibangun sejak 8 April sampai 31 Mei 2025 dengan ukuran 2,5 m x 1,5 m x 22 meter per sel. Dengan kapasitas tampung 3 ton per hari, Composter ini dapat menampung sampah organik dari sumber sampah yang diambil dari berbagai tempat.

“Antara lain dari 21 ruas jalan di Kota Batu, Alun-alun Kota Batu termasuk sebagian dari Pasar Induk Among Tani,” serunya.

Lebih lanjut dijelaskan, proses pembuatan pupuk kompos ini dengan cara fermentasi Aerob terbuka dengan memanfaatkan Eco Enzyme. Air lindi yang keluar dari sisa sampah akan disaring dengan menggunakan batu bata dan coral dan selanjutnya akan melalui proses fermentasi.

“Hasilnya adalah kompos dalam waktu 3 sampai 4 bulan tanpa bau,” ungkapnya.

Dian menerangkan, saat ini di Kota Batu, lebih dari 50 persen sampah adalah merupakan sampah organik yang berpotensi mencemari lingkungan (bau dan lindi). Selama ini Solusi yang dilakukan adalah dengan pembakaran sampah yang dapat berdampak buruk pada lingkungan. Dengan hadirnya Big Composter ini, menurut kepala DLH, bisa menjadi solusi jangka panjang bagi sistem kompos skala besar dan ramah lingkungan.

“Composter yang ada di TPA Tlekung ini nantinya bisa menjadi percontohan untuk Composter yang dibangun ke depannya di setiap desa kelurahan. Sehingga setiap desa kelurahan bisa mengolah sampah organiknya sendiri,” imbuhnya.

Dian juga menambahkan, khusus untuk sampah organik yang dihasilkan dari usaha Hotel, Restoran dan Katering (Horeka), sudah ada yang dapat mengolah sendiri. Namun untuk yang belum memiliki fasilitas tersebut, bisa bekerja sama dengan pihak ketiga seperti TPS3R.

“Untuk sampah Horeka, nanti kita rencanakan untuk Big Composter tahap kedua,” tandasnya.

baca juga: Maksimalkan Informasi Geospasial, Pemkot Batu Teken MoU dengan BIG

Sementara itu Wali Kota Batu, Nurochman menyambut baik dengan kehadiran Big Composter yang ada di TPA Tlkung ini. Wali Kota berharap, Big Composter bisa menjadi salah satu solusi sampah organik perkotaan. Dengan adanya Big Composter ini, mesin Incenerator yang dimiliki oleh TPA Tlekung tidak lagi harus membakar semua jenis sampah.

“Kalau dulu Incenerator kita membakar semua jenis sampah. Dengan adanya Big Composter ini sudah terjadi pemilahan, sehingga residu plastik dan lain-lain bisa dimasukkan di Incenerator. Sementara sampah basahnya bisa dibawa ke Composter ini untuk diolah menjadi pupuk organik,” cetusnya.

Wali Kota menambahkan, nantinya, pupuk yang dihasilkan dari Big Composter ini akan dilakukan uji laboratorium. Sehingga akan diketahui unsur apa saja yang terkandung di dalamnya, untuk menyesuaikan kebutuhan. Salah satunya dapat diaplikasikan sebagai Recovery lahan pertanian.

“Pasti ada manfaat yang jelas dari Composter ini, bisa mengelola sampah yang selama ini dibakar bersama, namun sekarang bisa kita olah jadi kompos,” tutupnya. (dik/mzm)

disclaimer

Pos terkait