Banyuwangi SERU – Untuk menekan penyebaran Covid-19 di Banyuwangi, Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Banyuwangi melakukan sidak di PT. Industri Gula Glenmore (IGG) dan Pekerbunan PTPN XII Kendenglembu, Kecamatan Glenmore, Rabu (6/7/2020) siang.
Sidak dipimpin Asisten Administrasi Pemerintahan Pemkab Banyuwangi, Choirul Ustadi didampingi Kadis Kesehatan, dr. Widji Lestariono, Kadis Lingkungan Hidup, Khusnul serta tim gugus tugas Covid-19 untuk melihat secara langsung penerapan protokol kesehatan di IGG dan Perkebunan tersebut.
“Kedatangan kami di IGG dan Pekerbunan Kendenglembu ini ingin memastikan apakah menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah,” ujar Choiri Ustadi.
Tujuan sidak ini kata Ustadi sebagai upaya percepatan penanganan Covid-19. Menurutnya, sektor industri sangat rawan penyebaran Covid-19.
“Walau tidak ada karyawan atau pekerja yang terpapar Coronavirus. Protokol Kesehatan wajib dipatuhi agar tidak menambah daftar pasien positif di Banyuwangi ini,” ujarnya.
Menurut Ustadi, sidak di IGG ini masih belum menerapkan protokol Kesehatan secara menyeluruh, seperti sopir truk pengangkut tebu yang keluar masuk kabupaten Banyuwangi belum pernah menjalani rapid tes.
“Saya meminta kepada manajemen PT IGG agar memperbaiki dan melaksanakan rapid tes kepada sopir truk tersebut,” kata Asisten Administrasi Pemerintahan Pemkab Banyuwangi kepada wartawan.
Sementara hasil sidak di Perkebunan PTPN XII Kendenglembu masih belum bisa menilainya. Pasalnya di perkebunan tersebut masih belum melakukan aktivitas. Pihaknya hanya memamntau apakah karyawan yang ada di perkebunan tersebut melaksanakan protokol Kesehatan.
“Di Perkebunan Kendenglembu tidak ada aktivitas, tidak banyak yang saya pantau,” terangnya.
“Kedua tempat tersebut (PT IGG dan Pekerbunan Kendenglembu) sudah mengantongi izin penerapan protokol Kesehatan. Dan kedua langsung dikasih stiker new normal. Tapi walau sudah dikasih stiker akan dilakukan peninjauan lagi. Jika tidak ada perbaikan stikernya ya saya cabut,” imbuhnya.
Sementara direktur PT IGG, Arif Budiyono mengatakan, sejak Pandemi Covid-19 mewabah di Indonesia pihaknya sudah menerapkan protokol Kesehatan. Bahkan penerapan protokol kesehatan di pantai langsung oleh pimpinan pusat di Surabaya.
“Sejak awal sudah menerapkan, bahkan kami perketat penerapannya kepada seluruhnya,” tegas direktur PT IGG.
Terkait saran dari tim gugus tugas Covid-19 Banyuwangi agar sopir truk diharuskan di rapid tes. Direktur PT IGG berdalih jika sopir truk pengangkut tebu dari kabupaten Jember sebelum masuk area pabrik gula diwajibkan stiril.
“Sebelum masuk area pabrik, baik sopir maupun truknya di steril. Sopirnya di cek suhu tubuhnya. Antara kendaraan yang masuk dan keluar juga dibedakan,” tuturnya. (ant)