Pamekasan, SERU.co.id – Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) DPC Pamekasan menggelar tasyakuran sekaligus penandatanganan menolak rancangan peraturan pemerintah (RPP) Kesehatan, Sabtu (18/11/2923) malam di gedung serbaguna PKP RI Pamekasan.
Pada pertemuan itu, ratusan petani tembakau Madura bersholawat bersama menyampaikan rasa syukur serta memanjatkan doa untuk dilindungi dari ancaman regulasi yang dinilai tidak adil dan berimbang.
“Melalui malam syukuran ini, kami memohon perlindungan kepada Yang Maha Kuasa agar petani tembakau yang posisinya selalu termarjinalkan ini, selalu diberi perlindungan dan agar masa depan petani tembakau tetap cerah serta sejahtera,” seru Samukrah, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) DPC Pamekasan.
Menurut Samukrah, dalam momen ini tidak hanya bersyukur, namun bagaimana petani menjaga semangat dan optimisme untuk terus menanam tembakau. Walaupun di sisi lain, harapan dan rasa optimistis saat ini dibayang-bayangi ketidakpastian regulasi, terutama RPP Kesehatan yang mengancam bahkan berupaya mematikan mata pencaharian petani tembakau.
Baca juga: Dukung Fatwa MUI Boikot Produk Pro Israel, NGO Pamekasan Datangi Sejumlah Toko
“Para petani tembakau di Madura sangat menyayangkan Kementerian Kesehatan tengah menyiapkan RPP tentang Pelaksana UU Kesehatan No. 17 Tahun 2023. Dimana, di dalamnya termasuk bagian Pengaturan Zat Adiktif (tembakau dan produk tembakau) yang sarat dengan berbagai pelarangan,” ujarnya.
Bahkan, lanjut Samukrah, di dalam Pasal 457 RPP Kesehatan, Mentan diamanahkan agar mendorong petani tembakau untuk mengganti tanaman. Karena hal itu dinilai sangat menyakiti hati petani tembakau.
Baca juga: PJ Bupati Lantik Mantan Kadis Dispendukcapil Resmi sebagai Sekda Pamekasan
“Pemerintah harus melihat bagaimana tahun ini di Pamekasan, berkat cuaca bagus, menghasilkan tanaman tembakau kualitas bagus, harga bagus, membuat perekonomian petani tahun ini, sangat baik,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pamekasan, Ahmad Basri Yulianto menuturkan, tembakau menjadi andalan perekonomian masyarakat.
“Kami pemerintah sangat berkepentingan membela kepentingan petani tembakau Disperindag berkoordinasi dengan Dinas Pertanian agar produksi petani tembakau terserap maksimal. Jadi, kami berdasarkan data terus berupaya agar petani tembakau Pamekasan terus sejahtera dan perputaran ekonomi terjaga,” ujarnya. (udi/mzm)