Malang, SERU.co.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang menggelar pelatian pencegahan dan mitigasi bencana yang dikemas dalam ‘Gladi Posko dan Dapur Umum’, Selasa (18/7/2023) pagi. Kegiatan yang diikuti puluhan peserta perwakilan dari lima kecamatan se-Kota Malang bertujuan membekali personil tanggap bencana mampu membekali lebih dini di lingkungan masing-masing.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, dengan adanya kegiatan ini masyarakat yang tepilih bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Bila mana terjadi bencana bisa dengan mandiri dan secara dini bisa menanggulanginya.
“Harus un-prediktif yang namanya bencana. Maka kita selalu meningkatkan keterampilan dan penguatan identitas diri dari semua masyarakat kita, termasuk juga relawan dan semua yang terlibat di dalamnya,” seru Sutiaji
Mengingat iklim yang kini tengah melanda, Wali Kota berharap para anggota yang terpilih sebagai relawan BPBD Kota Malang ini terus dikuatkan.
“Ini harus ditata benar dan terus menerus dilakukan penguatan,” terang Sutiaji.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang Prayitno mengatakan, langkah ini dilakukan guna membantu tugas BPBD yang terkendala personil. Harapannya mereka lebih cepat dalam menangani bencana yang tengah melanda sehingga dapat memangkas waktu.
“Personel kami di unit operasional itu hanya 12 orang. 12 untuk menangani 17 tempat yang terdampak itu kan bagaimana. Kendaraan juga kami hanya berapa, ada 3,” paparnya.
Untuk itu, pelatihan ini sekaligus sebagai upaya mengoptimalkan potensi besar di setiap kecamatan dengan menggandeng mitra, yakni masyarakat.
“Sehingga kami mengundang camat seluruh 5 kecamatan beserta personelnya, yang sudah memenuhi spesifikasi yakni jangan sampai usia lanjut. Jadi kita cari kriteria personel yang sekiranya masih mumpuni untuk kita latih,”ucapnya.
Dimana latihan tersebut akan meliputi, kemampuan memberikan informasi yang akurat tentang kebencanaan. Pendirian tenda darurat, pengaktifan dapur umum dan lain sebagainya. Serta rencananya kegiatan ini akan terus dilakukan kepada seluruh anggota.
“Sehingga ini akan kami bangkitkan terus, kami tidak mungkin memberikan pelatihan hanya satu kali, ini pemantiknya saja. Nanti pelatihan berkala akan dilakukan di masing-masing kecamatan,” ucapnya.(Wul/ono)