Kuatkan Pendidikan Karakter, Disdikbud Bersinergi Antar OPD

Bersama perwakilan OPD yang bersinergi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Tanggung jawab pendidikan menjadi tanggung jawab bersama. Selain sekolah dan orang tua, pemerintah daerah sebagai pengampu dan pengambil kebijakan juga berperan, seperti terkait prosedur, sarana dan prasarana, serta lainnya.

Melalui sinergi antar OPD dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2021, diharapkan dapat menginventarisasi rencana ke depan. “Seluruh komponen harus dilibatkan. Di antaranya melibatkan Dinas Sosial, budayawan, komite sekolah, dan elemen lainnya. Kami berharap semua OPD terkait saling sinergi dan saling mensupport. Karena paradigmanya harus dikembalikan ke pendidikan sesungguhnya dalam membangun seseorang yang berkomitmen dan berkarakter,” beber Walikota Malang Sutiaji, saat membuka Forum Perangkat Daerah/Lintas Perangkat Daerah dalam Penyusunan Rencana Kerja 2021, di Hotel Savana, Malang, Selasa (23/2/2020).

Penandatanganan MoU antar OPD. (rhd)

Pria nomor satu di jajaran Pemkot Malang ini mengatakan, ada korelasi antara pendidikan dan kebudayaan, tergantung darimana sudut pandangnya dalam memotret demi arah Indonesia ke depan. “Output pendidikan harus jadi keunggulan negara, yaitu dengan menjawab tantangan jaman. Misalnya, paradigma Perguruan Tinggi bukan melahirkan pengangguran, namun menciptakan SDM unggulan. Untuk itu, harus dibuktikan dengan sinergi bersama,” tegas pria penghobi badminton ini.

Ditambahkannya, peran guru sangat menentukan bagaimana anak didik dibentuk dalam pendidikan karakter. Pasalnya, anak-anak akan meniru apa yang disampaikan dan dilihat oleh anak didik dari gurunya. “Murid itu apa kata guru, kreativitas anak tumbuh karena meniru apa yang disampaikan dan dilihat oleh anak dari guru. Namanya manusia, marah, sedih, bahagia itu wajar. Ketika marah ya ditahan, jangan dilampiaskan didepan atau ke anak-anak, karena akan ditiru oleh anak-anak,” pesan Sutiaji.

Menurutnya, dengan kemarahan akan menjadikan trauma tersendiri bagi anak-anak. Bahkan kemarahan dianggap bisa membunuh karakter seorang, apalagi terhadap karakter seorang anak, akan jauh lebih kejam daripada membunuh secara fisik. “Akan jauh lebih bermanfaat dengan mengembangkan kreativitas anak. Meski ranahnya pendidikan, namun harus melibatkan semua elemen, dalam hal ini termasuk OPD lainnya,” beber Sutiaji.

Senada, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Zubaidah mengatakan, pendidikan tidak bisa berdiri dan maju sendiri. Akan tetapi, harus disupport banyak OPD, seperti Dispenduk Capil, Dinsos, Dinas perpustakaan, Dinas Kesehatan, PUPR, dan lainnya. “Melalui sinergitas ini akan memudahkan banyak hal, seperti kinerja, anggaran, dan lainnya. Satu contoh, agar akses ke sekolah lancar, maka membutuhkan peranan DPUPR melalui pengaspalan jalannya,” bebernya.

Walikota Malang Sutiaji membuka forum. (rhd)

Demikian halnya, ketika anak ingin sekolah, namun terbentur akta lahir, Dispenduk Capil bisa memfasilitasinya. “Tak hanya terkait akta, namun semua data tentang dimana alamatnya, nama orang tua, berapa saudara, semua ada datanya di Dispenduk Capil. Sehingga juga memudahkan saat dipakai sistem zonasi,” paparnya.

Pun, ketika orang tua atau siswa tidak mampu, Dinsos berperan membantu memasukkan ke data base. “Jadi pendidikan di Kota Malang, secara administrasi dan infrastruktur. Saling berkaitan dan saling support,” serunya. (rhd)

disclaimer

Pos terkait